Gempa bumi magnitudo (M) 4,7 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) dirasakan di Jabodetabek dan daerah lainnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tersebut dipicu sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan ada banyak segmen dalam sesar naik busur belakang Jawa Barat. Dia mengatakan pusat gempa berada di segmen Citarum, bukan segmen Baribis.
"Gempa semalam itu pemicunya segmen Citarum bukan Baribis," kata Daryono, Kamis (21/8/2025).
Sebelum dimutakhirkan, gempa bumi tektonik ini disebutkan kekuatan M 4,9. Episenter gempa bumi itu terletak pada koordinat 6,52 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,25 derajat Bujur Timur (BT).
Pusat gempa ini tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km. Segmen Citarum dan Segmen Baribis berada di lokasi yang berbeda.
"Tampak pembangkit gempa M 4,7 tadi malam adalah Segmen Citarum. Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan atau Cirebon," katanya.
"Epicenternya gempa M 4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping (miring) ke arah selatan, jadi epicenter gempa berada di selatan sesar," tambahnya.
Gempa M 4,7 Bekasi semalam dirasakan di Bekasi dengan Skala III-IV MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada truk lewat serta dirasakan beberapa orang di luar oleh hingga membuat jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Getaran dengan intensitas lebih rendah dirasakan di Purwakarta, Cikarang dan Depok. Kemudian, getaran dirasakan di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur. Begitu juga dirasakan di Tangerang, Pandegalang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.
Daryono melaporkan ada 13 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 3,9 dan terkecil M 1,7. Sejumlah bangunan dilaporkan rusak akibat getaran gempa tersebut.
Simak juga Video: Penjelasan BMKG soal Gempa M 4,9 Bekasi
(jbr/imk)