Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerima 36 finalis Abang dan None (Abnon) Jakarta 2025 di Balai Kota Jakarta. Dia berkelakar pernah punya mimpi menjadi finalis Abang None pada 1990-an.
"Yang pertama saya sebenarnya iri dengan saudara-saudara sekalian. Kenapa saya iri? Pertama saya tidak tinggi. Padahal saya bermimpi suatu hari ingin ikut Abang None Jakarta, tapi pasti nggak lulus," kata Pramono di Balairung Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Pramono mengatakan dia kagum kepada para pemenang kontes Abnon era 1990-an. Dia mengaku hafal nama-nama None Jakarta kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya serius dulu, saya sungguh-sungguh dulu ingin jadi Abang None. Makanya saya hafal yang top-top Abang None kayak Fifi Aleyda Yahya, Alya Rohali, Maudy Koesnaedi," ujarnya sambil tersenyum.
Pramono pun merasa bangga menyambut para finalis Abnon yang juga duta pariwisata Jakarta. Menurut dia, keberhasilan mereka merupakan prestasi besar.
"Untuk sampai di Balai Kota saya tahu perjuangan Abang None ini nggak gampang. Saudara harus memotivasi diri sendiri yang paling utama untuk meraih apa yang saudara inginkan," jelasnya.
Pramono juga meminta para finalis Abnon tak hanya memahami budaya Betawi. Dia mengatakan Jakarta merupakan kota yang multikultur dan menjadi wajah Indonesia.
"Salah satu yang utama dan terutama, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 mengubah wajah Jakarta. Budaya Betawi menjadi budaya utama di Jakarta. Tapi Jakarta ini multikultur, multietnik, nggak boleh hanya tahu tentang Betawi, harus tahu budaya-budaya lain," ujarnya.
"Saudara harus bermimpi tentang bagaimana berperan serta untuk terlibat dalam memperbaiki Jakarta. Yang cowok-cowok, mimpinya harus jadi Gubernur Jakarta," imbuhnya.
Simak juga Video: Pramono Buka Job Fair di Jaktim: Masalah Pengangguran Prioritas