Upacara peringatan HUT ke-80 RI digelar hari ini di Istana Negara, Jakarta Pusat. Polisi telah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lintas) selama acara HUT RI digelar di Istana pada pagi dan sore hari.
"Rekayasa arus lalu lintas yang nantinya akan diberlakukan sebagaimana kita ketahui bahwa besok pada saat puncak acara detik-detik proklamasi kemerdekaan yaitu upacara pengibaran bendera di Istana Negara," ata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin usai kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
Komarudin mengatakan upacara HUT RI di Istana akan dimulai dengan kirab bendera pusaka. Peristiwa itu akan berlangsung dari Monas menuju Jalan Merdeka Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Didahului dengan kirab bendera pusaka dan juga teks proklamasi dari Cawan Utara Monas menuju Jalan Merdeka Barat dan masuk ke Istana," lanjutnya.
Kegiatan kirab bendera pusaka dalam rangka upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka akan dilaksanakan pagi dan sore hari. Sementara pada siang hari, digelar Pesta Rakyat di kawasan Monas.
Polisi telah menyiapkan beberapa skema rekayasa arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka untuk meminimalisir kepadatan. Salah satu yang dialihkan yakni di kawasan Jalan Merdeka Utara.
"Jalan Merdeka Utara, kemudian Jalan Veteran III, kemudian juga Jalan Merdeka Barat sisi timur yang nanti akan digunakan oleh kirab bendera pusaka dan teks proklamasi," jelas Komarudin.
Komarudin mengimbau tamu-tamu undangan yang akan menuju ke Istana Negara dapat datang lebih awal. Para tamu dapat menggunakan jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan Majapahit.
"Bisa menggunakan akses Jalan Merdeka Barat sisi barat, kemudian juga Jalan Juanda yang nanti akan berputar di Tugu Adipura, kemudian bisa drop off di sepanjang Veteran Raya dan juga Jalan Majapahit," paparnya.
Jalan di Sekitar Istana Ditutup Situasional
Dia menyebut sejumlah jalan di sekitar Istana Negara akan ditutup secara situasional. Namun ada waktu-waktu tertentu ruas jalan akan kembali dibuka.
Selain itu, Komarudin menyebut diperkirakan akan ada 100 ribu orang yang akan menghadiri gelaran Pesta Rakyat yang dipusatkan di Monas. Karena itu dia menyebut kawasan Jalan Medan Merdeka kemungkinan padat pada waktu itu.
"Tentu dengan kegiatan seperti ini dimungkinkan jalan merdeka-merdeka ataupun Merdeka Selatan, Timur, Utara, Barat ini akan sangat dipadati. Tentunya nanti secara situasional kita akan melakukan beberapa rekayasa lalu lintas dengan melihat volume yang nantinya akan ada," jelasnya.
Komarudin juga mengimbau masyarakat yang hendak mengikuti upacara di Istana Negara maupun Pesta Rakyat di Monas agar dapat menggunakan transportasi umum. Dia memastikan jalur TransJakarta tak akan ditutup saat rekayasa lalin dilakukan.
"Kami menghimbau masyarakat pemerintah Provinsi Jakarta telah mengeluarkan kebijakan pada tanggal 17 dan 18 nanti akan untuk tarif transportasi publik ataupun umum itu bertarif Rp 80," tutur Komarudin.
"Sehingga kami menghimbau masyarakat yang akan mengarah mengikuti pesta rakyat, mengikuti pengibaran bendera, upacara di Istana bisa menggunakan transportasi umum. Mengingat kantong parkir yang ada juga sangat terbatas," katanya.
Wakapolri Jamin Anggota All Out Amankan HUT ke-80 RI
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengatakan jajarannya akan all out mengamankan momen HUT RI hari ini. Hal itu disampaikan Dedi usai menghadiri Tactical Floor Game (TFG) kedua dalam rangka pengamanan lalu lintas upacara hingga perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Balai Sarbini, Jakarta, pada Sabtu (16/8).
"Karena operasi ini tiga hari, cuma hari ini, kemudian puncaknya besok dan hari Senin kita sudah tinggal laksanakan konsolidasi. Oleh itu kita harus melaksanakan kegiatan ini dengan all out," kata Dedi dalam arahannya di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu (16/8).
Dia mengatakan Polri menjadi garda terdepan yang bertanggung jawab terkait keamanan pada saat Operasi Merdeka Jaya 2025. Dedi mengingatkan jajarannya agar betul-betul melaksanakan tugas dengan baik.
"Kalau misalnya ada yang terkait menyangkut masalah keamanan ketertiban, kelancaran lalu lintas dan, keamanan-keamanan lainnya yang harus bertanggung jawab adalah Polri dulu baru TNI," ucapnya.
Dia menekankan kehadiran satu orang Polantas di masyarakat adalah representasi kehadiran negara. Begitu pula kehadiran dalam bentuk kesatuan yakni Korps Lalu Lintas (Korlantas), selain merupakan representasi kehadiran negara, tetapi representasi kehadiran institusi Korps Bhayangkara.
"Oleh karenanya rekan-rekan harus menyadari, kalau teman-teman dari lalu lintas PMJ (Polda Metro Jaya) sudah hafal-lah tentang CB-CBnya (cara bertindak),tentang taktik teknis ke depan seperti apa, tentang bagaimana cara mengurai kemacetan, tentang bagaimana cara mencari alternatif dan mempersiapkan kontingensi apabila terjadi kemacetan yang sifatnya horor," ungkap Dedi.
"Pelayanan kita to serve dan to protect ini harus betul-betul melekat di dalam setiap pelaksanaan tugas rekan-rekan yang rekan-rekan laksanakan besok," imbuhya.
Komjen Dedi juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta menjaga ketertiban menjelang hari kemerdekaan. Dia menyebut persiapan matang dari Polri tentu membutuhkan bantuan dari masyarakat.
"Secara teknis sudah siap semuanya, para personel sudah siap, sarana prasarana udah siap. Taktik dan teknis sudah disiapkan oleh Kasatgas Pak Kakorlantas," terang Dedi.
"Insyaallah besok berjalan dengan aman, lancar, tertib. Kita juga bermohon kepada masyaRakat bersama-sama menjaga situasi Jakarta secara kondusif," pungkasnya.