Relawan SRI Sebut Warga Baduy Korban Gigitan Ular Telat ke RS, Ini Kata Pemkab

Relawan SRI Sebut Warga Baduy Korban Gigitan Ular Telat ke RS, Ini Kata Pemkab

Aris Rivaldo - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 18:25 WIB
Warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah dan menyebabkan tangan korban menghitam. ANTARA/HO-Sahabat Relawan Indonesia
Foto: Warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah dan menyebabkan tangan korban menghitam. (ANTARA/HO-Sahabat Relawan Indonesia)
Lebak -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mencatat kasus gigitan ular yang menimpa warga Baduy cukup tinggi. Namun Pemkab menyebut pada tahun ini, belum ada warga Baduy yang tewas karena gigitan ular.

"Selama ini yang kita tangani khusus warga Baduy belum ada yang meninggal. Kemarin ada kejadian beberapa bulan yang lalu ada warga Bojong manik itu bukan warga Baduy, itu meninggal karena gigitan ular," kata Plt Kepala Dinas kesehatan Lebak, Endang Komarudin, saat dikonfirmasi, Sabtu (16/8/2025).

Endang mengungkapkan data itu diambil dari puskesmas-puskesmas yang berada di area masyarakat adat Baduy. Ia mengklaim pihak puskesmas berhasil menangani warga Baduy yang terkena gigitan ular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini yang ditangani oleh pihak puskesmas belum ada yang meninggal untuk warga Baduy, kalau ada gigitan berhasil ditangani," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Endang mengatakan pemerintah saat ini telah melakukan pengadaan sebanyak 250 serum anti bisa ular. Ia mengatakan anti bisa ular itu nantinya akan diprioritaskan ke puskesmas yang berada di area Baduy.

"Itu posisinya untuk di daerah yang rawan seperti Leuwidamar, Cisimeut, daerah Baduy itu akan distok lebih banyak dari biasanya," katanya.

Endang mengatakan serum anti bisa ular itu diprediksi akan ada di Kabupaten Lebak pada pekan depan. Ia meyakini jumlah tersebut aman untuk penanganan korban yang terkena gigitan ular.

"Kita upayakan berdasarkan kasus segitu aman, tapi sekarang ini belum datang," pungkasnya.

Jaro pemerintah masyarakat Baduy atau Kepala Desa Kenekes, Oom mengkonfirmasi bahwa dalam sepekan ini, ada satu orang warga Baduy yang meninggal karena gigitan ular. Menurutnya, korban digigit ular ketika sedang ada di ladang.

"Tadi mendengar informasi ada di Kampung Cisadane, digigit ular dapat tiga hari langsung meninggal," katanya.

Oom menjelaskan aktivitas masyarakat Baduy mayoritas berladang di hutan sehingga rentan terserang gigitan ular. Atas hal itu, ia meminta pemerintah segera menyediakan serem anti bisa ular di tiap-tiap puskesmas.

"Di Pustu (puskesmas pembantu), Puskesmas disiapkan (anti bisa ular), kedua tim medis, percuma ada anti bisa kalau petugasnya nggak ada,"

Diketahui sebelumnya, sebanyak 49 orang warga Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah (Calloselasma rhodostoma) sepanjang Januari-Agustus 2025. Dari data yang ada, tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

"Semua warga suku Baduy yang meninggal akibat gigitan ular berbisa itu karena keterlambatan dilarikan ke rumah sakit," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat, dilansir Antara, Sabtu (16/8/2025).

Lihat juga Video 'Petani Lansia di Buton Selatan Tewas Ditelan Ular Piton':

(idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads