Dua Kali Puan Singgung 'Cinta Segitiga' Saat Pidato di MPR-DPR

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 15 Agu 2025 15:54 WIB
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani mengibaratkan rumitnya persoalan anggaran layaknya cinta segitiga, antara program prioritas, tambahan anggaran, dan efisiensi. Puan dua kali berbicara 'cinta segitiga' dalam pidatonya hari ini.

Hal itu disampaikan Puan dalam pidatonya saat pembukaan masa persidangan pertama 2025-2026 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Puan mulanya mengatakan, selama satu tahun terakhir, pemerintah telah melakukan upaya konsolidasi program, termasuk kebijakan efisiensi anggaran.

"Selama satu tahun terakhir, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengonsolidasikan program kementerian/lembaga, termasuk melakukan efisiensi anggaran kementerian/lembaga," kata Puan.

Puan pun lalu mengibaratkan rumitnya persoalan anggaran, efisiensi, dan program sebagai cinta segitiga. Namun, kata Puan, cinta segitiga tak selamanya berakhir patah hati.

"Kementerian/lembaga curhatnya ke komisi-komisi yang menjadi mitra kerjanya, curhat masalah 'cinta segitiga': program prioritas, tambahan anggaran, dan kebijakan efisiensi," ujarnya.

"Namun cinta segitiga itu tidak harus berakhir dengan patah hati, karena semua pihak dapat saling memahami kepentingannya dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya," sambungnya.

Puan mengatakan upaya pemerintah melakukan efisiensi itu sejalan dengan amanat UU Keuangan Negara. Di mana, mengharuskan APBN dikelola secara efektif, efisien, tertib, transparan, serta memenuhi rasa keadilan dan rasa kepatutan.

Pernyataan mengenai cinta segitiga ini tak hanya disampaikan Puan dalam pidatonya di pembukaan masa persidangan pertama 2025-2026. Puan juga menyinggung cinta segitiga pada pidatonya dalam pembukaan Sidang Tahunan MPR 2025.

Dalam pidatonya pada pagi tadi, putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu mengibaratkan rumitnya kerja pemerintah seperti cinta segitiga antara aspirasi, anggaran, dan aturan. Puan mengatakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya harus selalu mawas diri.

"Kekuasaan bukan untuk menakuti rakyat, melainkan untuk menyelesaikan urusan rakyat, meskipun sering kali urusannya rumit, ibarat cinta segitiga antara aspirasi, anggaran, dan aturan," ujarnya.

"Namun serumit-rumitnya cinta segitiga itu, selalu ada saja jalan untuk menemukan solusi terbaik bagi bangsa dan negara, walaupun kadang terasa pedih, patah hati, tetapi ya kita harus move on," sambung Puan.

Ketua DPP PDIP itu mengatakan rakyat menginginkan agar persoalan-persoalan yang ada dapat segera diatasi oleh pemerintah. Dia mengatakan negara harus hadir menyelesaikan persoalan rakyat.

"Tugas kita bukan hanya membicarakan harapan rakyat, tetapi juga mewujudkannya," tuturnya.




(amw/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork