Dea Permata Kharisma (27) ternyata sempat mengirim pesan terakhir ke suaminya, Fery Riyana (38), sebelum tewas dibunuh asisten rumah tangganya (ART) bernama Ade Mulyana (26). Fery juga sempat cerita mengenai gelagat aneh ART-nya itu.
"Jam 11-an istri itu apa ngasih tahu mau beli makan siang. Itu masih sama pelaku. Fine-fine aja. 'Hujan nggak di bawah? Aku tanya, 'Hujan gede' (jawab Dea) Dan nggak lama nanya, 'Udah makan belum?' belum masih kerja (jawab Fery). Ya udah jangan lupa makan. Itu dari istri. Itu chat terakhir. Dan hujan gede di bawah. Dan itu kayaknya sedang dieksekusi oleh pelaku, nggak ada kabar lagi pokoknya dari situ," ujar Fery dilansir detikJabar, Kamis (14/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fery mengatakan Ade Mulyana sempat berpura-pura panik ketika Fery menemukan Dea tewas bersimbah darah. Dia mengaku menemukan kejanggalan dari ucapan Ade yang saat itu tiba-tiba mendatanginya di tempat kerja pukul 13.30 WIB.
"Ayo Mas, cepat-cepat. Sambil gemetar biasalah (kayaknya akting), awalnya nggak curiga. Nah, ketika lagi di perjalanan, saya tanya, gimana deh kronologinya? Dia bilang ada mau mobil putih, pelat nomornya B-1070 tiga orang turun ke bawah. Satu (kecurigaan), sampai ingat gini pelat nomornya," tuturnya.
"Terus lu ngapain keluar? Kok bisa ninggalin Mbak Dea bukan diam di rumah? Disuruh Mbak Dea, Mas, beli susu. Dua (kejanggalan), karena istri saya nggak suka minum susu, kalau kopi iya doyan," katanya menambahkan.
Fery pun merasa janggal akan sikap Ade. Terlebih saat tiba di rumah, Ade menyebut kunci hilang dan menyarankan menggunakan kunci yang disatukan dengan gantungan kunci motor.
Saat memasuki ruangan, Fery melihat istrinya sudah tergeletak di bawah dengan bersimbah darah. Tubuhnya ditutup kain dan wajahnya sudah mengalami luka.
"Ade (pelaku) nggak masuk rumah tuh, dia malah guling-guling di depan saat tahu istri saya meninggal, dia pukul-pukul kepalanya sendiri kayak stres gitu," ungkap Fery.
Simak lengkapnya di sini.