Kematian anak gajah Yuni di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis, mengejutkan pencinta lingkungan. Anak gajah Yuni, yang terpisah dari induk dan ditemukan pada 10 Maret, dinyatakan mati pada 11 April 2025.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, mengungkapkan pihaknya telah melakukan nekropsi/bedah bangkai terhadap bangkai anak gajah Yuni. Hasil nekropsi menunjukkan penyebab anak gajah Yuni mati adalah diduga peradangan lambung dan usus.
Sampel bagian organ penting dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui diagnosis lebih lanjut penyebab kematian, termasuk kemungkinan dugaan adanya serangan Elephant Endothelial Herpes Virus (EEHV). Dari hasil uji laboratorium di Medica Satwa Laboratories-Bogor menyatakan negatif EEHV.
"Terhadap kondisi ini, selanjutnya dalam rangka mengetahui penyebab kematian anak gajah tersebut, Balai Besar KSDA Riau memutuskan melakukan uji histopatologi di Institut Pertanian Bogor," kata Suprapto, Rabu (13/8/2025).
Berdasarkan hasil uji hispatologi tersebut, diketahui ada beberapa penyebab kematian anak gajah Yuni. Salah satunya pneumonia, hemoragia pada paru-paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan hingga kematian individu.
"Kemudian dastroenteritis (radang pada lambung dan usus) yang terjadi menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi individu sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit dan kondisi hypovolemic shock sehingga dapat menyebabkan kematian individu," imbuhnya.
(mei/dhn)