Kementerian Sosial (Kemensos) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) sepakat memperkuat sinergi strategis. Kerja sama tersebut dilakukan melalui pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pendamping sosial dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan.
Kesepakatan ini terbangun dalam pertemuan antara Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Kepala LAN Muhammad Taufiq di Kantor Kemensos, Jakarta, hari ini.
"Semua instansi yang mempunyai program pengentasan kemiskinan, kami tertarik bagaimana untuk pengembangan kompetensinya, bukan hanya untuk para ASN tapi juga mitra-mitra ASN," kata Taufiq dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan LAN telah menginisiasi program 'Akademi Percepatan Pengentasan Kemiskinan' sebagai wadah strategis dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan yang kontekstual dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Akademi Percepatan Pengentasan Kemiskinan ini akan berfokus pada pendekatan hasil (outcome) serta targetnya adalah keluarga miskin.
"Cara kerjanya sama ada perencanaan, penganggaran, dan output. Gimana caranya itu kita satukan semuanya, pendekatannya outcome dan targetnya adalah orang miskin," ungkapnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyambut positif hal tersebut. Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengentasan kemiskinan harus mampu beradaptasi dengan dinamika di lapangan dan bekerja berdasarkan data.
"Yang penting ini kan programnya untuk SDM, jadi untuk teman-teman yang terlibat dalam pengentasan kemiskinan, bagaimana cara berpikirnya ini jangan business as usual, kita mesti menyesuaikan dengan kondisi dan diawali dengan data," tuturnya.
Dia mengatakan selain pengembangan SDM, ke depan, Kemensos akan berkolaborasi dengan LAN dalam telaah mutu kebijakan. Kerja sama ini dimaksudkan untuk monitoring program di Kemensos salah satunya program Sekolah Rakyat.
"Bagus pak, nanti di-monev (monitoring dan evaluasi) Sekolah Rakyat ini, bantu kami kelembagaannya seperti apa, itu penting banget," katanya.
Dia menjelaskan Sekolah Rakyat adalah program yang dinamis dan banyak hal terjadi di lapangan, sehingga monitoring penting untuk dilakukan.
"Jadi tadi kita diskusi, kekurangan kita itu, kita punya Satgas, tapi Satgas Monev-nya yang belum ada, saya minta bantuan," jelasnya.
Menutup pertemuan ini, dalam kaitannya dengan pengentasan kemiskinan, dia menambahkan bahwa Sekolah Rakyat merupakan miniatur pengentasan kemiskinan terpadu. Program tidak hanya dirasakan oleh anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat, namun juga orang tuanya diberdayakan.
"Anaknya sekolah, orangtuanya diberdayakan, rumah yang tidak layak ini dibangun, kemudian gizinya dilayani dengan MBG oleh BGN, sebelum masuk (Sekolah Rakyat) di cek kesehatan gratis, seluruh keluarganya dapat PBI jaminan kesehatan, kemudian keluarganya dapat bantuan sosial, orang tuanya juga otomatis menjadi anggota koperasi desa merah putih, jadi sekolah rakyat ini keren udah sambung semua," pungkasnya.
Tonton juga video "Kemensos Salurkan 1,6 Juta Bansos yang Tersendat di Triwulan Kedua" di sini:
(akd/akd)