Pro-Kontra Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan karena Sering Dilompati

Pro-Kontra Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan karena Sering Dilompati

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Senin, 11 Agu 2025 14:26 WIB
Pagar Stasiun Cikini dibuat lebih tinggi. (Brigitta/detikcom)
Foto: Pagar Stasiun Cikini dibuat lebih tinggi. (Brigitta/detikcom)
Jakarta -

Penambahan tinggi pagar di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, memunculkan pro-kontra di kalangan 'anak kereta' alias anker. Ada yang setuju demi keamanan, tapi ada juga yang merasa repot karena akses jadi lebih jauh.

Jessica (25), warga Cibubur mengaku setuju dengan ditinggikannya pagar di Stasiun Cikini. Sebab sebelumnya masih banyak warga yang melompati pagar.

"Kalau dari aku setuju sih, karena pagar nggak boleh dilompati. Selain itu, ini juga mengurangi bahaya buat warga dan nggak mengganggu lalu lintas kalau nyeberang sembarangan," kata Jessica saat ditemui di lokasi, Senin (11/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Jessica berharap akses masuk Stasiun Cikini diperbanyak dan dipermudah. "Banyak orang loncat karena pintu masuknya jauh," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Lifia (28) warga Cawang, mengaku pagar yang ditinggikan itu bisa membuat warga tertib. Namun, di sisi lain, ia juga berharap pihak KAI dapat membuat akses keluar-masuk lebih dekat.

Sebab menurutnya, banyak orang melompati pagar karena ingin menghemat waktu, bukan semata-mata ingin melanggar aturan.

"Menurutku ada plus-minusnya. Bagus biar tertib, tapi jalannya jadi capek banget. Kalau memang alasan keselamatan, harus ada solusinya. Mungkin pintu masuknya bisa lebih dekat," tutur Lifia.

Sementara itu, Endang (43) warga Grogol, terang-terangan menolak pagar Stasiun Cikini ditinggikan. Ia meminta pagar tersebut untuk dicopot dan dipasangkan lampu penyeberangan di sekitar stasiun.

"Biasanya saya lewat sini (loncat pagar) kalau mau ke pasar, sekarang harus muter jauh. Mending copot aja pagernya, terus kasih lampu merah biar orang bisa nyeberang," kata Endang.

Ia menilai solusi penyeberangan resmi lebih efektif ketimbang menutup akses dengan pagar tinggi.

"Orang aksesnya juga di sini. Lagian kenapa harus dipagerin juga. Mending kan kasih lampu merah buat orang nyeberang. Jadi kita nggak jauh-jauh muter," imbuhnya.

Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan

KAI melakukan langkah penertiban akses keluar masuk penumpang di Stasiun Cikini. Pagar pembatas kini dibuat lebih tinggi menyusul maraknya perilaku pengguna KRL yang melompati pagar, meski disediakan akses resmi.

Pekerjaan ini sudah direalisasikan sejak Sabtu (9/8). Tinggi pagar luar kini mencapai 170 cm. Dia berharap ke depan tidak ada lagi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan pemasangan pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini sejak awal bertujuan menjaga ketertiban dan keselamatan. Selain itu, pagar itu mencegah pengendara maupun pedagang kaki lima mangkal di area tersebut.

Berdasarkan data, volume pengguna KRL di Stasiun Cikini mencapai 25.000-30.000 orang per hari pada hari kerja (Senin-Jumat), dan 11.000-15.000 orang per hari pada akhir pekan (Sabtu-Minggu). Tingginya mobilitas membuat penataan akses penumpang menjadi penting untuk mencegah potensi insiden serta memastikan kelancaran layanan.

"Jika area ini dibiarkan terbuka, akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi risiko keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun penumpang KRL," tutur Ixfan, Senin (11/8).

Simak juga Video: Sering Dilompati Warga, Pagar Stasiun Cikini Kini Mau Ditinggikan

Halaman 3 dari 3
(bel/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads