Menbud Puji Pekan Budaya Melayu Serumpun: Wadah Dialog Antarbudaya

Menbud Puji Pekan Budaya Melayu Serumpun: Wadah Dialog Antarbudaya

Kathleen Bong - detikNews
Sabtu, 09 Agu 2025 12:58 WIB
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, membuka Pekan Budaya Melayu Serumpun yang digelar di Pekanbaru sebagai bagian dari HUT ke-68 Provinsi Riau, Jumat (8/8).
Foto: Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, membuka Pekan Budaya Melayu Serumpun yang digelar di Pekanbaru sebagai bagian dari HUT ke-68 Provinsi Riau, Jumat (8/8). Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan pentingnya pagelaran ini sebagai momentum dalam mempromosikan budaya ke mancanegara.

"Saya mengapresiasi Pemprov Riau dan seluruh pelaku budaya yang terlibat dalam acara ini. Pekan Budaya Melayu Serumpun sebagai event pelestarian budaya, diharapkan menjadi ajang promosi budaya Melayu agar lebih dikenal generasi muda, masyarakat luas, bahkan dunia," kata Fadli dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).

Ia menyebut Riau bukan sekadar lokasi acara, melainkan jantung peradaban Melayu yang telah hidup berabad-abad. Menurutnya, Riau adalah tempat lahirnya Bahasa Melayu yang kemudian berkembang menjadi Bahasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara ini juga menjadi wadah membangun jejaring kebudayaan antarnegara dan antardaerah yang memiliki akar Melayu, dari Sumatera hingga Kalimantan, dari Malaysia hingga Brunei Darussalam, Singapura, serta komunitas Melayu di Thailand dan Filipina," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia menekankan perlunya perlindungan dan pelestarian atas budaya Indonesia yang sangat beragam. Salah satunya melalui promosi budaya ke mancanegara.

ADVERTISEMENT

"Salah satu contohnya adalah tradisi Pacu Jalur yang kini tengah menjadi sorotan dunia internasional. Gerakannya viral, bahkan diikuti artis-artis ternama mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa kita bisa mempromosikan budaya kita ke dunia internasional dan menjadi bagian dari budaya dunia," jelasnya.

Fadli pun berharap acara ini juga bisa menjadi wadah dialog antarbudaya.

"Saya percaya kegiatan ini dapat menjadi wahana dialog antarbudaya yang memperkaya perspektif, mempererat persaudaraan, dan mengukuhkan budaya Melayu Serumpun sebagai jembatan budaya Indonesia ke dunia," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengumumkan rencana pendirian Unit Pelaksana Teknis Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) di Riau. Selama ini, wilayah Riau masih masuk cakupan BPK Wilayah IV di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Nantinya, BPK Riau akan fokus pada pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya serta objek pemajuan kebudayaan di Riau.

Pekan Budaya Melayu Serumpun sendiri berlangsung 7-10 Agustus 2025. Beragam kegiatan digelar, mulai dari pameran budaya, seni tradisional, hingga pameran UMKM unggulan Riau.

Pengunjung juga dapat melihat pameran mahkota dan koleksi pribadi Sultan Siak Sri Indrapura yang kembali dipamerkan di Riau setelah lebih dari 80 tahun berada di Museum Nasional Indonesia.

Acara yang berpusat di Jalan Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru ini diharapkan menjadi pengingat kejayaan sejarah Riau sekaligus menumbuhkan rasa cinta budaya bagi generasi muda.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid berharap acara ini dapat mempererat hubungan serumpun dan diwariskan ke generasi penerus.

"Semoga dengan adanya perhelatan ini dapat menampilkan wajah kreativitas, pariwisata, hingga budaya yang mendongkrak perekonomian Riau dan sekitarnya," katanya.

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Erwita Dianti, juga mengapresiasi perhelatan ini. Menurutnya, acara ini sejalan dengan program Quick Win untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat event global.

"Kami terus mendorong sinergi seluruh pihak di daerah melalui Gerakan Wisata Bersih dalam mewujudkan destinasi wisata berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing," ucapnya.

Pembukaan berlangsung meriah dengan Tari Seri Melayu sebagai sambutan, dilanjutkan tarian massal 200 orang bertema "Khasanah Kekayaan Budaya Melayu". Penyanyi dangdut dan melayu ternama Indonesia, Iyeth Bustami, ikut memeriahkan acara.

Kemudian, acara ditandai prosesi pemukulan Buluh Betung menggunakan Mayang Pinang oleh Fadli, didampingi Gubernur Riau, perwakilan Kemenparekraf, Sekjen DPD RI, dan tamu undangan lainnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pembukaan, Sekjen DPD RI Muhammad Iqbal, Ketua I TP PKK Riau Hj. Adrias Hariyanto, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Staf Khusus Menteri Rachmanda Primayuda, para kepala daerah, tokoh adat, hingga komunitas seni setempat.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen terus mendukung pelestarian budaya Melayu melalui berbagai program dan kerja sama lintas wilayah, termasuk lewat Pekan Budaya Melayu Serumpun yang mempromosikan budaya Indonesia ke panggung global.

Simak juga Video 'Menbud Sebut Progres Penulisan Ulang Sejarah RI Sudah 90%':

(akd/akd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads