Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2025. KPI berharap TV maupun radio menyiarkan lebih banyak konten yang ramah anak.
APRA 2025 mengangkat tema 'Tema Siaran Tangguh Anak Tangguh Melindungi dan Menginspirasi Generasi Penerus Bangsa'. Penghargaan merupakan bentuk apresiasi terhadap karya insan penyiaran yang berkontribusi melindungi anak dari dampak negatif dunia digital.
"Melalui APRA Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 harapannya lembaga penyiaran baik TV maupun radio tetap bisa menjaga suaranya bahkan meningkatkan siarannya agar selalu ramah bagi telinga dan mata anak-anak kita semua," kata Ketua KPI, Ubaidillah, dalam konferensi pers di LPP TVRI, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
"Berikan siaran yang melindungi dan menginspirasi agar anak semua, bangsa kita menjadi bangsa yang tangguh menuju generasi emas 2045," lanjutnya.
Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Tulus Santoso, mengatakan penyiaran saat ini berbeda dengan 10 tahun yang lalu. Dia mengatakan anugerah ini diharapkan bisa memicu lembaga penyiaran melahirkan konten yang ramah untuk anak.
"Dengan adanya anugerah dari KPI pada kesempatan ini anugerah penyiaran ramah anak, kami ingin industri ini bisa survive bisa terus bangkit dan mampu melahirkan program-program siaran yang memang ditujukan untuk anak. Jika tidak dikhususkan untuk anak, maka itu ramah untuk bisa dinikmati, aman untuk bisa dinikmati oleh anak-anak," ucapnya.
Penghargaan ini, katanya, juga bagian dari upaya KPI mendorong generasi emas 2045. Salah satunya dengan tayangan yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak Indonesia.
"Jika anak-anak tidak terlindungi sejak dini, tidak memiliki sumber inspirasi yang baik, kalau kita bicara generasi emas 2045 sepertinya akan jauh. Tapi kalau kita mampu melindungi anak-anak kita, kita mampu memberikan inspirasi maka garapannya itu bisa tercapai," jelasnya.
(dek/haf)