Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menceritakan hubungan gubernur dengan DPRD. Dia mengungkit hubungan legislatif dan eksekutif di Jakarta pada saat Anies Baswedan menjabat Gubernur tahun 2017-2022.
Hal itu disampaikan Khoirudin dalam sambutannya saat peresmian Gedung MDI (MUI, DMI, IPQAH) Jakarta Selatan, di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). Khoirudin mengatakan kondisi pada Pilkada 2017, berbanding terbalik dengan Pilkada 2024.
Diketahui, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil memenangi Pilkada 2017. Saat itu, PKS menjadi salah satu partai politik yang mendukung Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan PDIP saat itu menjadi partai politik pemenang pemilu legislatif. Jadi, jabatan Ketua DPRD Jakarta pun diduduki PDIP, yakni Prasetyo Edi Marsudi.
"Insyaallah dengan Pak Gubernur walaupun sebetulnya dengan situasi 2017-2024 berbanding terbalik, 2017 pemenang pemilu PDIP, Ketua DPRD dari PDIP. Gubernurnya dari PKS. Itu lima tahun konflik antara DPRD dan Gubernur Pak Anies selalu terjadi," kata Khoirudin.
Dia mengatakan situasi itu pun saat ini berbalik. Diketahui, Khoirudin merupakan kader PKS, di mana PKS merupakan partai politik pemenang Pilkada 2024 di Jakarta. Sedangkan Pramono Anung terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta merupakan kader dari PDIP.
"Hari ini terbalik yang Ketua DPRD-nya PKS yang gubernurnya PDIP. Kalau saya mau balas satu-satu Ini kesempatan pada saya. Tapi tidak saya lakukan untuk umat Jakarta, warga Jakarta insyaallah," ujarnya.
Dia memastikan akan mendukung Pramono menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Khoirudin mengatakan DPRD akan bersinergi dengan Balai Kota.
"Konflik 5 tahun antara Gubernur dan Ketua DPRD tidak bisa dihindari. Hari ini terbalik Ketua DPRD-nya PKS gubernurnya PDIP, tapi kita kolaborasi, tidak konflik," ujarnya.
"Insyaallah, kami DPRD akan backup sepenuhnya keinginan Pak Gubernur untuk pembangun Jakarta," imbuh dia.
Tonton juga Video: Mendagri Sebut Dalam Konstitusi, Kepala Daerah Mungkin Dipilih DPRD