Muhammadiyah Yakin Rencana Israel Caplok Gaza Akan Jadi Buah Simalakama

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 07 Agu 2025 07:56 WIB
Anwar Abbas (Dok Media Center Haji 2024)
Jakarta -

Israel telah menyusun rencana menguasai seluruh jalur Gaza dalam waktu dekat. Muhammadiyah meyakini tindakan Israel itu hanya akan menjadi buah simalakama bagi Israel.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan langkah Israel yang berniat menguasai Gaza hanya akan menuai protes dari banyak negara. Dia meyakini negara-negara di dunia telah muak atas kekejian Israel di Gaza maupun Palestina secara keseluruhan.

"Jika Gaza dicaplok oleh Israel, maka Israel tentu akan menuai badai karena yang akan mengutuk dan menentangnya tidak hanya negara-negara Arab saja, tapi juga berbagai negara di dunia yang memang sudah muak dengan tindakan Israel selama ini, terutama menyangkut ketidakmanusiawian Israel yang telah melakukan genosida," kata Anwar Abbas saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).

Anwar juga mengatakan rencana Israel tersebut juga akan menuai protes dari dua negara yang menjadi seteru Israel, yaitu Iran dan Yaman. Menurut Anwar, sikap Israel yang akan melanjutkan operasi di Gaza hanya akan mengundang reaksi keras dari kedua negara tersebut.

"Iran dan Yaman tentu tidak akan tinggal diam," katanya.

Wakil Ketua Umum MUI ini meyakini Iran dan Yaman akan merespons dengan mengirimkan serangan rudal ke Israel dalam upaya menentang rencana penguasaan jalur Gaza tersebut oleh Zionis.

"Tidak mustahil kedua negara tersebut tentu akan mengintensifkan pengiriman drone dan rudal-rudalnya ke Israel sehingga tidak mustahil Israel akan menuai badai akibat dari ulahnya sendiri," jelas Anwar.

Rencana Israel Caplok Gaza

Israel telah menggunakan perintah pemindahan paksa warga Palestina masuk ke kantong-kantong yang semakin kecil di Gaza, mengubah 86 persen wilayah tersebut menjadi zona militerisasi.

Namun, peningkatan operasi militer di sisa wilayah tersebut akan semakin membahayakan nyawa warga Palestina, yang sudah menanggung gempuran harian dan kelaparan.

Rencana Netanyahu untuk menaklukkan Gaza juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga Israel yang masih disandera kelompok Hamas dan kelompok Palestina lainnya.

Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Miroslav Jenca mengatakan pendudukan penuh atas Gaza akan 'berisiko menimbulkan konsekuensi parah'.

"Hukum internasional jelas dalam hal ini. Gaza adalah dan harus tetap menjadi bagian integral dari negara Palestina di masa depan," ujar Jenca kepada Dewan Keamanan PBB.

Pada Rabu (6/8), Netanyahu menggelar pertemuan dengan para pejabat keamanan senior Israel untuk menyelesaikan strategi baru perang. Dilansir Reuters, Rabu (6/8/2025), kantor Netanyahu menyatakan bahwa Netanyahu telah mengadakan 'diskusi terbatas' dengan para pejabat keamanan. Diskusi itu berlangsung sekitar tiga jam, di mana Kepala Staf Militer Eyal Zamir 'mempresentasikan opsi untuk melanjutkan operasi di Gaza'.

Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, orang kepercayaan Netanyahu, juga menghadiri pertemuan tersebut untuk memutuskan strategi yang akan dibawa ke kabinet minggu ini.

Simak juga Video: Respons Trump Saat Ditanya soal Rencana Israel Caplok Gaza




(ygs/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork