Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di Aceh, ZA (47) dan M (40). Densus 88 juga mengamankan empat orang, yakni UB, LA, YK, dan MI yang diduga bagian dari jaringan terorisme di sejumlah daerah.
Penangkapan keempatnya dilakukan pada 17-18 Juli 2025 di lokasi yang berbeda. Tersangka UB ditangkap Densus 88 di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada 17 Juli.
"Tergabung dalam struktur organisasi yang menjabat sebagai ketua. Mengikuti pelatihan fisik," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian LA ditangkap pada 17 Juli 2025 di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Tersangka LA diduga bagian dari anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan dan pembinaan internal kelompok.
Sedangkan YK ditangkap pada 18 Juli di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tersangka YK diduga merupakan kepala bidang dalam struktur kelompok teror dan mengikuti kegiatan pertemuan organisasi.
Kemudian MI diduga sebagai anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan internal. Tersangka MI ditangkap di Bojong Sari, Kota Depok, Jawa Barat.
Trunoyudo mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya indikasi perekrutan secara terselubung yang dilakukan oleh kelompok teroris, yang disamarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial.
"Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa kelompok teror masih aktif melakukan kegiatan dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme," imbuhnya.
Penangkapan Terduga Teroris di Aceh
Sebelumnya, Densus 88 Polri menangkap 2 ASN inisial ZA (47) dan M (40) di Aceh terkait dugaan terorisme. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal menyebut terduga teroris yang diamankan diduga terlibat jaringan kelompok terorisme.
"Hari ini kami dikejutkan dengan adanya koordinasi komunikasi dengan Densus 88 yang menyampaikan bahwasanya ada oknum dari ASN Kota Banda Aceh yang terlibat dengan jaringan teroris, yaitu Negara Islam Indonesia (NII)," kata Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dalam keterangannya, dilansir detikSumut, Rabu (6/8).
Illiza mengaku terkejut atas kasus tersebut dan tidak menyangka ada oknum ASN Pemko Banda Aceh yang diduga terlibat. "Kita sebenarnya syok mendengar kabar ini. Kaget, tidak menyangka ada ASN kita yang terlibat terorisme," ujarnya
Mantan anggota DPR RI itu mengapresiasi kinerja Densus 88 yang mengungkap jaringan teroris di Kota Banda Aceh. Pemkot mengaku siap mendukung dan membantu Densus 88 dalam pengungkapan kasus tersebut.
Simak juga Video: Kata Polisi soal Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Majalengka