Pramono Ungkap Penyebab Jakarta Belum Masuk Top 50 Kota Global

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 11:57 WIB
Foto: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Brigitta/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyoroti salah satu penyebab rendahnya peringkat Jakarta dalam survei kota global, Kearney. Dia menyebut hal itu terjadi karena lemahnya konektivitas informasi dan minimnya infrastruktur digital, terutama akses Wi-Fi gratis di ruang publik.

"Kenapa di survei Kearney, Jakarta ada di posisi 74 dari 156 kota? Salah satu alasannya adalah konektivitas informasi kita lemah. Infrastruktur digital kita belum kuat. Ini yang harus kita perbaiki segera," ujar Pramono saat membuka Seminar Forum Diskusi 'Mewujudkan Jakarta Top 50 Kota Global melalui Akselerasi Inovasi Infrastruktur dan Layanan Digital' di Balai Kota, Selasa (5/8/2025).

Menurut Pramono, Jakarta masih tertinggal jauh dibanding kota-kota besar dunia seperti New York dalam hal akses digital. Dia mencontohkan, di New York hampir setiap ruang publik sudah memiliki akses internet gratis, yang menjadi bagian penting dari sistem government digital network.

"New York itu macetnya nomor dua di dunia, tapi tetap jadi kota global nomor satu. Kenapa? Karena sistemnya terintegrasi, digitalisasinya kuat. Ke mana-mana ada akses. Bahkan di Central Park pun ada Wi-Fi gratis," kata Pramono.

Dia mengakui kondisi di Jakarta belum sebaik itu. Bahkan kata dia, di Balai Kota Jakarta pun belum tentu di setiap ruangan ada Wi-Fi.

"Bahkan di ruangan ini saja saya enggak yakin ada Wi-Fi gratis," ujarnya.

Untuk itu, Pramono mendorong jajaran Pemprov DKI Jakarta, termasuk Dinas Kominfotik, segera membangun akses Wi-Fi publik di berbagai titik strategis kota. Ia juga menekankan perlunya backbone fiber optik yang lebih luas dan pusat data (data center) yang mudah diakses untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis digital.

"Jakarta ini kota yang warganya senang keramaian, senang kumpul. Maka ruang publik harus ditunjang akses digital yang baik. Itu bagian dari hak warga," ungkapnya.

Pramono menambahkan, selain infrastruktur fisik dan transportasi, penguatan infrastruktur digital akan menjadi kunci untuk mendorong Jakarta naik kelas menjadi salah satu dari 50 kota global terbaik di dunia.

Simak juga Video: Ambisi Jakarta Tembus Top 50 Kota Global di 2029




(bel/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork