Sebut RI Antek AS di Paripurna, Ngabalin Dituntut Minta Maaf
Rabu, 11 Jul 2007 23:00 WIB
Jakarta - Generasi Muda Partai Demokrat (GMD) menuntut anggota FBPD Ali Mochtar Ngabalin minta maaf lagi atas pernyataanya dalam sidang paripurna DPR yang menuduh RI antek AS karena menyetujui Resolusi DK PBB terhadap Iran."Sebelumnya dia sudah minta maaf atas pernyataanya yang mengatakan SBY memberikan ceramah terhadap anggota DPR ketika rapat konsultasi pemerintah-DPR. Kenapa dia kembali mengeluarkan penyataan arogan seperti itu lagi dalam sidang paripurna DPR," kata Ketua Bidang Politik DPP GMD Nur Prima Wira, di kantor DPP GMD, Jl Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2007).GMD, lanjut Prima, menuntut Ngabalin kembali minta maaf secara terbuka di media massa atas berbagai pernyataanya yang menyudutkan pemerintah. "Anak-anak muda di Partai Demokrat melihat dia sangat arogan. Di luar konteks interpelasi Iran, kita melihat dia seperti menantang SBY," cetus Prima."Jangan seperti anak kecil. Sekarang minta maaf besok menantang lagi," imbuh Prima.GMD, lanjut Prima, akan memberi waktu hingga hari Minggu 16 Juli kepada Ngabalin untuk minta maaf secara terbuka. "Jika tidak, 16 organisasi di bawah Partai Demokrat akan berkumpul menentukan sikap selanjutnya," ungkap Prima.Sebenarnya, GMD, kata Prima, tidak ingin berkonflik dengan Ngabalin yang mengaku didukung 400 ribu laskar BKPRMI. "Kita ingin berdialog. Kita ingin tahu maunya dia apa," tegas Prima.Sebagai anggota DPR yang notabene wakil rakyat, GMD meminta, Ngabalin bersikap lebih sopan santun dan beretika, terutama dalam melontarkan pernyataan-pernyataan. "Wakil rakyat kan seharusnya tidak arogan seperti itu," tandas Prima.
(bal/mly)











































