Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP), Fatma Saifullah Yusuf menekankan pentingnya peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak di Indonesia. Sebab menurutnya, anak bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga penentu arah bangsa.
"Anak-anak adalah pemilik masa depan. Mereka bukan hanya pewaris negeri ini, tapi juga penentu arah bangsa ke depan," ujar Fatma dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025).
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Graha Aneka Bakti, Kementerian Sosial, Senin (28/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Fatma mengatakan setiap anak berhak untuk tumbuh, belajar, bermain, merasa aman, dicintai, dan dihargai tanpa terkecuali. Termasuk anak-anak yang hidup dalam keterbatasan ekonomi, anak-anak terdampak bencana, dan anak penyandang disabilitas.
"Mereka seringkali masih menghadapi stigma dan hambatan untuk mendapatkan haknya secara setara," ucapnya.
Fatma menilai bahwa keluarga menjadi benteng pertama anak untuk mengenal kasih sayang, belajar nilai-nilai, dan merasa aman. Lalu, masyarakat juga memegang peranan penting untuk menyediakan lingkungan sosial yang ramah, bebas dari kekerasan dan diskriminasi.
"Pemerintah melalui berbagai kebijakan perlindungan sosial terus berkomitmen menghadirkan layanan yang inklusif dan adil," katanya.
Pada kesempatan ini, ia mengajak semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang penuh cinta, ramah anak dan inklusif. Sehingga, tiap anak dengan segala keunikannya merasa dihargai, dilindungi, dan diberi ruang untuk berkembang.
"Buat anak-anak Indonesia yang saya cintai, kalian semua istimewa, jangan takut untuk terus bermimpi dan jangan pernah lelah belajar untuk meraih cita-cita di masa depan. Kalian semua adalah aset bangsa dan semoga kelak di antara kalian akan menjadi pemimpin bangsa di negeri tercinta ini. Selamat Hari Anak Nasional 2025," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Fatma bersama Penasihat II DWP Intan Jabo Priyono dan Ketua DWP Veronica Robben Rico meninjau sejumlah booth yang telah disediakan dalam acara HAN 2025. Diantaranya ada zona bermain, zona edukasi dan zona sejahtera.
Fatma berinteraksi dengan anak-anak di booth zona edukasi, termasuk mengunjungi booth milik Save the Children yang menyuguhkan kuis bergambar seputar mitigasi dan adaptasi. Di booth tersebut, anak-anak bermain ular tangga. Ia juga sempat ikut meramaikan permainan tersebut bersama Intan dan Veronica.
Tak hanya itu, Fatma juga menyapa para orang tua dan anak-anak penyandang disabilitas zona sejahtera. Beberapa anak-anak penyandang disabilitas juga menggunakan layanan terapi fisioterapi.
Usai meninjau sejumlah booth, Fatma mengikuti rangkaian acara Peringatan HAN bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wamensos Agus Jabo Priyono dan jajaran Kemensos.
Anak-anak tampil satu per satu di atas panggung untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka. Di antara mereka, Artha Suci Pangesti (16), seorang anak dengan down syndrome yang membawakan tari tradisional dengan mengikuti irama musik.
Usai menari, Artha turun dari panggung, menghampiri Fatma Saifullah, lalu menggandeng tangannya ke depan hadirin dan memeluknya sambil tersenyum hangat.
Pada kesempatan terpisah, Artha mengungkapkan rasa senang dan bangganya karena diberi kesempatan tampil dalam Peringatan Hari Anak Nasional.
"Aku senang hari ini bisa tampil menari disini di depan bapak dan ibu menteri juga teman-teman semua," imbuhnya.
Sebagai informasi, Peringatan HAN dihadiri 600 anak. Adapun sentra yang ikut hadir diantaranya Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Sentra Handayani, dan Sentra Mulya Jaya. Lalu, sebanyak 31 sentra juga hadir secara online.
Perayaan HAN juga diramaikan booth dari berbagai lembaga diantara UNICEF, Save the Children, UNODC, Yayasan Plan Indonesia, Perpusnas, dan Childfund International.
Lalu, booth juga dilengkapi dengan layanan terapi okupasi, terapi wicara, fisioterapi, dan layanan konseling. Acara juga dimeriahkan dengan pemberian bantuan Atensi untuk disabilitas dan yatim piatu.
Simak juga Video 'DWP Kemensos soal Pentingnya Peran Keluarga Bagi Penyandang Disabilitas':
(akn/ega)