Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos RI, Fatma Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya membuka akses dan ruang bagi semua anak, termasuk dari kelompok rentan seperti anak disabilitas dan penyintas penyakit kronis.
Hal ini diungkapkan saat mewakili Kemensos dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Gedung SMESCO Indonesia, Selasa, (29/7). Kegiatan ini mengusung tema 'Anak Cerdas dan Mandiri, Bersama UMKM Membangun Masa Depan Indonesia Emas'.
"Kami ingin anak-anak ini tidak hanya dilihat dari keterbatasannya, tetapi dari potensi dan karyanya. Mereka bisa jadi pengusaha kecil yang sukses, desainer, atau pelukis yang menginspirasi," ujar Fatma dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini, Fatma mendukung rencana kolaborasi Kementerian UMKM dengan Kemensos serta platform e-commerce Shopee, untuk mendorong produk anak-anak disabilitas masuk ke pasar digital.
"Kami sedang mempersiapkan program khusus agar produk anak-anak disabilitas bisa masuk pasar yang lebih luas. Kemensos akan berkolaborasi dengan Kementerian UMKM dan platform seperti Shopee untuk mendukung pemasaran digital produk mereka," jelas Fatma yang didampingi oleh Ketua DWP Kemensos Veronika Robben Rico.
Diketahui, inisiatif ini bukan sekadar selebrasi sesaat, tetapi bagian dari ekosistem pemberdayaan berkelanjutan melalui pendampingan desain, branding, hingga promosi digital yang menjangkau jutaan pengguna.
"Sebenarnya sudah lama saya selalu penasehat DWP Kemensos mempersiapkan rencana untuk memasarkan produk disabilitas dan kelompok rentan ini secara lebih luas, bahkan sudah berbincang pula dengan perusahaan yang memiliki lahan di sebuah mall. Tentu produknya di pilih yang terbaik dan masuk dalam binaan Kemensos. Kami ingin mereka punya toko sendiri syukur-syukur bisa di pasarkan melalui e-commerce, punya identitas brand, dan bisa dikenal masyarakat," tambah Fatma yang juga di dampingi Wakil Ketua DWP Neni Salahuddin
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman yang membuka acara, menyampaikan pesan penuh inspirasi kepada seluruh anak Indonesia yang hadir. Ia menekankan bahwa keterbatasan lahir bukanlah batas untuk bermimpi.
"Kalian tidak bisa memilih lahir dari siapa, tapi kalian bisa memilih ingin jadi apa," katanya disambut tepuk tangan semangat dari anak-anak.
Dalam pidatonya, ia juga membacakan puisi berjudul 'Jalan Sang Juara', yang menggambarkan semangat pantang menyerah dan impian besar anak-anak Indonesia. Puisi ini menambah suasana haru sekaligus membakar semangat seluruh hadirin.
Salah satu momen paling menyentuh adalah pameran lukisan dan produk buatan tangan anak-anak penyandang disabilitas. Beberapa karya bahkan langsung dibeli oleh Menteri Maman sebagai bentuk apresiasi dan dukungan nyata.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian UMKM, Tina Maman turut menyampaikan harapan agar acara ini menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak ruang bagi anak-anak luar biasa untuk tumbuh dan berkarya.
"Kita tidak cukup hanya memberi bantuan. Kita harus beri rasa percaya diri, agar mereka juga berani bermimpi," ujarnya.
Fatma menjelaskan melalui program-program seperti pelatihan UMKM, kerja sama dengan yayasan lokal, hingga penyediaan modal usaha, Kemensos terus berupaya mendorong keluarga miskin dan penyandang disabilitas agar lebih mandiri secara ekonomi.
"Bantuan sosial penting, tapi pemberdayaan jauh lebih berdampak," tutup Fatma.
Sebagai inforrmasi, peringatan HAN 2025 ini menjadi bukti nyata semangat kolaborasi lintas sektor pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan masa depan yang setara bagi semua anak. Anak-anak Indonesia, tak terkecuali mereka yang selama ini tersisih, tampil penuh semangat, percaya diri, dan siap meraih masa depan gemilang.
Simak juga Video: Wamen PPPA Minta 2% Kaum Difabel Bisa Bekerja di Pemerintahan