Polisi mengungkap handphone (HP) milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang tewas terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat, masih hilang. HP tersebut terakhir aktif di salah satu pusat perbelanjaan atau mal di kawasan Jakarta Pusat.
"Kemudian yang berikutnya kesulitannya apa terhadap HP. Perlu kamu sampaikan HP terakhir off di Grand Indonesia," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Setelah di mal tersebut, HP milik ADP tercatat dinonaktifkan. Hal tersebut yang membuat pihak kepolisian kesulitan mencari keberadaan HP korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"HP off, kita juga susah untuk melacaknya. Sampai saat ini tetap kita melakukan pencairan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wira menjelaskan korban juga memiliki satu lagi HP, yang ditemukan di lokasi kejadian atau kamar kos. HP tersebut sudah disita pihak kepolisian.
"HP di sini HP yang ketemu di kamar. Menurut keterangan, bahwa HP itu tidak dipakai tapi ada di kamar," ujarnya.
Setelah dari mal, korban selanjutnya memesan taksi. Korban sempat menuju sebuah lokasi, namun berjalan beberapa ratus meter meminta sopir taksi memutar arah ke gedung Kemlu.
Sementara itu, analisis digital forensik dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto menjelaskan ponsel yang ditemukan di kamar korban tercatat terakhir dinyalakan pada tahun 2019. Ponsel itu juga digunakan pada tahun 2022 dan 2024.
"Jadi saya terangkan bahwa HP yang kami terima, itu pertama kali dinyalakan atau di-on kan itu pada 2019 bukan Juni. Kemudian kami melakukan penelitian digunakan komunikasi intan messenger di September 2022. Kemudian dinyalakan Januari 2024," jelasnya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata ada ponsel korban lain yang pernah terkoneksi pada laptop. Ponsel tersebut adalah ponsel yang hingga kini masih belum ditemukan.
"Nah untuk mencari apakah ada HP yang lain, kemudian kami melakukan pemeriksaan terhadap perangkat seluler laptop. Di situ ada tanggal 25 Juni 2025 pernah terkoneksi ke perangkat Samsung Ultra 22," jelasnya.
Diketahui pada Senin (7/7) malam, korban sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu selama 1 jam 26 menit lamanya. Korban meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di sana.
Jasad ADP lalu ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap teka-teki penyebab kematian ADP dengan kondisi wajah terlilit lakban di kos Menteng. Dari hasil penyelidikan, kematian ADP dinyatakan tidak mengandung unsur pidana.
"Indikator daripada kematian dari pada ADP ini mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Kombes Wira.
Kesimpulan tersebut didapatkan setelah rangkaian penyelidikan yang berlangsung hampir sebulan lamanya. Penyidik Polda Metro Jaya menggandeng ahli dan pihak eksternal dalam proses penyelidikan.
Sejumlah barang bukti, mulai 20 titik CCTV hingga laptop korban, sudah diamankan. Sebanyak 24 orang saksi, mulai istri korban hingga penjaga kos yang pertama kali menemukan korban, juga sudah diperiksa.