Hasil Forensik Jasad Diplomat Kemlu: Ada Gangguan Oksigen pada Saluran Napas

Hasil Forensik Jasad Diplomat Kemlu: Ada Gangguan Oksigen pada Saluran Napas

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 29 Jul 2025 17:15 WIB
Jakarta -

Tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan hasil pemeriksaan forensik pada jasad diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) inisial ADP yang tewas di kamar kos daerah Menteng, Jakarta Pusat. Tim forensik RSCM menyatakan korban meninggal akibat adanya gangguan pada saluran pernapasan.

Dokter forensik RSCM Yoga Tohijiwa menjelaskan pihaknya menerima jasad ADP pada 8 Juli siang. Berdasarkan permintaan dari kepolisian dan izin keluarga korban, tim dokter forensik RSCM lalu melakukan autopsi tubuh korban pada 17.30 WIB.

"Ditemukan adanya luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah bagian dalam. Kemudian terdapat luka-luka lecet pada pipi kanan dan leher yang terdiri dari satu buah lecet di pipi kanan dan ada lima buah luka lecet di bagian leher," kata Yoga di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami temukan pula memar-memar ada kelopak atas mata kiri, ada memar pada bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan dan lengan bawah kanan dengan masing-masing satu buah memar pada kelopak atas mata kiri, satu buah memar pada bibir bawah bagian dalam ada dua buah memar pada lengan atas kanan dan dua buah memar pada lengan bawah kanan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Hasil pemeriksaan forensik itu juga menemukan adanya luka-luka pada daerah leher korban. Tim dokter lalu melakukan pemeriksaan forensik lanjutan di bagian leher untuk menelusuri asal luka tersebut.

"Pada otot-otot leher itu tidak ditemukan adanya resapan darah, pada batang tenggorok itu berisi lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan. Selanjutnya kami temukan pada organ dalam pada kedua paru ditemukan sembab paru atau pembengkakan paru serta pada seluruh organ-organ dalam kami temukan pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik pendarahan," katanya.

Seluruh organ korban lalu dilakukan pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. Yoga mengatakan pada pemeriksaan histopatologi, tim dokter menemukan adanya gambaran kekurangan oksigen.

"Selanjutnya ditemukan gambaran kekurangan oksigen baik itu jaringan jantung adanya gambaran jejak kekurangan oksigen akut, selanjutnya pada paru ditemukan adanya perbendungan disertai pembengkakan selanjutnya serta organ-organ dalam lainnya itu terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah dan ekstravasasi sel darah merah atau keluarnya sel dari pembuluh-pembuluh darah," papar Yoga.

Dari serangkaian pemeriksaan forensik tersebut, tim kedokteran forensik RSCM menyebutkan penyebab kematian diplomat Kemlu ADP akibat adanya gangguan pada saluran pernapasan.

"Pada hasil laboratorium toksikologi serta histopatologi dari pemeriksaan toksikologi tidak ditemukan adanya zat yang menyebabkan gangguan pertukaran oksikgen, tidak ditemukan penyakit atau zat yang dapat menyebabkan pertukaran oksigen pada organ atau jaringan tubuh almarhum," jelas Yoga.

"Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas," sambungnya.

(ygs/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads