Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polisi mengungkap diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), sempat berdiam diri di gedung Kemlu sebelum tewas terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat. ADP berdiam diri selama 1 jam 26 menit di rooftop gedung Kemlu.
Hal tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV yang ditampilkan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025). Dalam rekaman CCTV pada Senin (7/7) pukul 21.39 WIB korban memasuki gedung Kemlu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya korban pada pukul 21.39 termonitor memasuki Kemlu," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat jumpa pers.
Pada pukul 21.43 WIB korban tiba di rooftop gedung Kemlu lantai 12. Korban lalu berdiam diri di rooftop gedung Kemlu selama 1 jam 26 menit.
"Keberadaan dari pada korban di rooftop itu kurang lebih selama 1 jam 26 menit," ujarnya.
Korban lalu meninggalkan gedung Kemlu pada pukul 23.09 WIB. Dari rekaman CCTV, korban membawa tas gendong dan tas belanja saat tiba di gedung Kemlu.
Namun, pada saat pergi meninggalkan gedung Kemlu, kedua tas tersebut tidak dibawa oleh ADP. Tas itu pun lalu ditemukan penyidik di tangga dekat rooftop gedung Kemlu.
"Berdasarkan pengamatan di CCTC di awal ketika naik korban memang betul membawa tas gendong dan tas belanja, ada dua. Namun, pada saat turun dari rooftop, korban sudah tidak membawa tas gendongnya kembali," jelasnya.
Korban selanjutnya bergerak ke tempat indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Dari rekaman CCTV, korban sempat melakukan beberapa kegiatan sebelum ditemukan tewas.
Jasad ADP lalu ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Polisi diketahui melakukan penyelidikan kasus kematian diplomat Kemlu, ADP, berdasarkan ilmu pengetahuan atau scientific crime investigation. Polisi melibatkan sejumlah ahli lintas disipliner untuk mengungkapkan penyebab kematian diplomat Kemlu.
Sejumlah barang bukti, mulai 20 titik CCTV hingga laptop korban, sudah diamankan. Sebanyak 24 orang saksi, mulai istri korban hingga penjaga kos yang pertama kali menemukan korban, juga sudah diperiksa.
(wnv/rfs)