Apsifor: Tak Ada Faktor Tunggal Bisa Jelaskan Kesehatan Mental Diplomat ADP

Apsifor: Tak Ada Faktor Tunggal Bisa Jelaskan Kesehatan Mental Diplomat ADP

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 29 Jul 2025 16:46 WIB
Jakarta -

Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) memberikan analisis soal kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP (39) di kamar kosnya. Apsifor menyebutkan tak ada faktor tunggal yang bisa menjelaskan kondisi psikologis ADP.

"Kami Apsifor menegaskan bahwa kondisi psikologis individu tidak dapat disederhanakan hanya dari satu aspek kehidupan, melainkan kita perlu memahami hasil interaksi dari berbagai faktor, faktor personal, faktor profesional, sosial, dan struktural," ujar Ketua Umum Apsifor, Nathanael E. J. Sumampouw, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

"Oleh karena itu, tidak ada satu faktor tunggal yang dapat menjelaskan kondisi psikologis atau kesehatan mental almarhum yang negatif ini," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nathanael lalu meminta masyarakat tidak berspekulasi ataupun memberikan komentar tanpa dasar di media sosial. Hal itu demi menjaga psikologis keluarga atau kerabat korban.

"Oleh karena itu, atas impor mengajar masyarakat untuk secara bijak berkomentar di media sosial terkait kasus, mari kita kedepankan upaya mendukung kesejahteraan psikologis keluarga, sahabat dan rekan-rekan almarhum. Kita kedepankan harkat dan martabat almarhum yang mendedikasikan hidupnya untuk negara," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Apsifor, lanjutnya, juga mengajak masyarakat untuk menanggapi masalah kesehatan mental dengan penuh empati tanpa adanya stigma. Apsifor memahami bahwa tekanan psikologis dapat dialami oleh siapapun.

"Termasuk mereka tampak kuat, tampak berprestasi, berdedikasi, bahwa tidak semua tekanan kondisi psikologis negatif tampak secara kasat mata. Banyak individu memilih menyimpan perasaan sendiri karena adanya stigma, budaya profesional, norma sosial, atau kekhawatiran akan penilaian negatif dari lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya, ADP ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi. Jasad ADP ditemukan dengan kondisi wajah terlilit lakban.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Polisi memeriksa saksi, rekaman CCTV di kos, kantor Kemlu hingga riwayat percakapan ADP.

Selama proses penyelidikan itu, ada sejumlah benda yang ditemukan atau diketahui terkait dengan kematian ADP. Antara lain tas ransel dan tas belanja yang ditemukan di tangga dekat rooftop kantor Kemlu.

Tas itu berisi laptop, pakaian yang baru dibeli, obat-obatan, beberapa alat-alat kantor, hingga surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta. Polisi juga menemukan plastik dan lakban kuning yang digunakan melilit wajah ADP.

Barang bukti juga telah ditunjukkan dalam konferensi pers ini. Ada juga alat kontrasepsi dan pelumas yang ditunjukkan sebagai barang bukti.

(azh/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads