Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Puan mengatakan pemerintah harus membangun mitigasi risiko yang lebih baik setelah adanya insiden tersebut.
"Atas nama pimpinan DPR RI dan segenap anggota DPR RI, kami menyampaikan rasa simpati dan dukacita yang mendalam untuk keluarga korban musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, serta korban bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air," kata Puan dalam pidatonya di Rapat Paripurna DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2025).
Puan mengatakan musibah tersebut membuat pemerintah dan semua pihak harus mawas diri. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi perbaikan terhadap transportasi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musibah di Selat Bali hendaknya membuat kita mawas diri dan melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap tata kelola transportasi nasional," ujarnya.
"Faktor cuaca memang tidak dapat dihindari, namun mitigasi, antisipasi risiko tetap penting dan selalu harus ditingkatkan," tambahnya.
Lihat juga Video: Sejumlah Korban Diduga Masih Terjebak di Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Sebelumnya, terungkap bahwa muatan KMP Tunu Pratama Jaya saat kecelakaan empat kali melebihi kapasitas, yaitu kapasitas muat semestinya adalah 138 ton, tapi saat tenggelam kapal itu berisi muatan 538 ton.
"Kapasitasnya 138 dan temuan hasil investigasi kami muatan mencapai 538 ton. Jadi lebih tiga kalinya," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, dilansir detikJatim, Selasa (22/7).
Berdasarkan manifes, kapal itu memuat total 22 kendaraan. Rinciannya, 8 kendaraan golongan VII, 3 kendaraan golongan VIB, 3 kendaraan golongan VB, 3 kendaraan golongan IVB, 4 kendaraan golongan VIA, dan 1 kendaraan golongan II.
Manifes jumlah penumpang kapal sebanyak 53 orang dengan kru berjumlah 12 orang. Namun, faktanya, sejumlah korban teridentifikasi tidak masuk manifes.
Lihat juga Video: Sejumlah Korban Diduga Masih Terjebak di Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya