Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 akan digelar pada 23 Juli 2025. Tahun ini, tema yang diusung adalah "Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045". Berbagai kegiatan telah disiapkan untuk menyemarakkan peringatan ini, baik di tingkat nasional hingga daerah.
Setiap satuan pendidikan, pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga mitra swasta didorong untuk menyelenggarakan peringatan HAN secara mandiri, namun tetap mengacu pada pedoman resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Berikut rangkaian acara puncak HAN 2025 dan panduan penyelenggaraannya di berbagai tingkat:
Rangkaian Acara Puncak HAN Tingkat Nasional
Kegiatan puncak Hari Anak Nasional 2025 dilaksanakan serentak pada 23 Juli 2025 di seluruh daerah. Beberapa agenda utama yang disarankan meliputi:
- Senam Anak Indonesia Hebat
- Menyanyikan lagu kebangsaan dan nasional, yaitu Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, dan Padamu Negeri
- Pembacaan doa lintas agama
- Penyampaian pesan dan sambutan dari Menteri, kepala daerah, dan pimpinan lembaga, ditujukan langsung kepada anak-anak
- Menyanyikan jingle SAPA 129 (layanan aduan kekerasan terhadap perempuan dan anak)
- Sesi interaktif antara pejabat dan anak-anak, termasuk permainan tradisional, pertunjukan seni, dan ekspresi budaya daerah
Rangkaian Acara HAN di Satuan Pendidikan
Dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-41, sekolah dan satuan pendidikan lainnya diimbau menyelenggarakan kegiatan edukatif dan partisipatif dengan melibatkan siswa secara aktif. Beberapa bentuk kegiatan yang dianjurkan antara lain:
- Pagi Ceria dengan 7 Kebiasaan Anak Hebat
- Festival Anak Indonesia Hebat (digelar 28 Juli 2025)
- Lomba dan pertunjukan seni, dongeng, hingga aksi ilmuwan cilik
- Kelas literasi, kesehatan, dan inklusi
- Pengenalan nilai-nilai perlindungan anak dan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah
Rangkaian Acara HAN di Perwakilan Luar Negeri
Perwakilan RI di luar negeri (KBRI, KJRI, dan lainnya) juga diharapkan turut menyelenggarakan peringatan HAN. Kegiatan bisa melibatkan anak-anak WNI yang tinggal di luar negeri serta komunitas diaspora, melalui:
- Pertunjukan seni budaya Indonesia
- Lomba dan pameran karya anak WNI di luar negeri
- Diskusi atau edukasi hak anak dan perlindungannya dalam konteks global
- Kolaborasi dengan sekolah Indonesia di luar negeri (SILN)
Rangkaian Acara HAN di Pemerintah Daerah
Pemerintah provinsi, kabupaten/kota diminta menyesuaikan pelaksanaan HAN dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Kegiatan yang disarankan antara lain:
- Peringatan serentak HAN di lingkungan pemda
- Dialog bersama anak dan forum anak daerah
- Kids Takeover, yaitu anak-anak menjadi pemimpin simbolis (wali kota cilik, camat cilik, dll)
- Pemberian layanan akta kelahiran dan dokumen kependudukan gratis untuk anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK)
- Sosialisasi kebijakan perlindungan anak kepada masyarakat
Rangkaian Acara HAN di Desa/Kelurahan
Pemerintah desa dan kelurahan diimbau mengadakan kegiatan yang menjangkau langsung anak dan keluarga di lingkungannya. Kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain:
- Senam bersama, lomba permainan tradisional, dan kegiatan kampung anak
- Kampanye perlindungan anak dan pengasuhan positif
- Pembentukan atau penguatan forum anak desa
- Layanan posyandu dan edukasi pencegahan stunting
- Pelibatan anak dalam musyawarah desa atau forum warga
Seluruh pelaksana kegiatan diimbau melaporkan aktivitas peringatan HAN 2025 melalui formulir daring di bit.ly/LaporanHAN2025, serta menyebarkan dokumentasi acara dengan tagar #HariAnakNasional2025 dan #AnakIndonesiaBersaudara di media sosial.
Untuk informasi selengkapnya mengenai panduan teknis dan tema subkegiatan, masyarakat dapat mengakses dokumen resmi pedoman HAN 2025 melalui tautan ini.
(wia/jbr)