Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman meluncurkan layanan Bus Trans Sulsel gratis untuk masyarakat. Layanan ini dioperasikan setelah Pemprov Sulsel mengambil alih pengelolaan dua koridor Teman Bus Trans Mamminasata yang sebelumnya di bawah subsidi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sebanyak 27 Bus Trans Sulsel resmi mengaspal sejak diluncurkan di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar pada Senin (14/7). Bus Trans Sulsel melayani kawasan aglomerasi Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Mamminasata).
"Kita menyaksikan awal transformasi transportasi publik di Sulawesi selatan. Sekarang masih di subsidi, sehingga nanti pelan-pelan kita lihat animo masyarakat supaya ada smooth transisi sehingga tidak memberatkan juga masyarakat," ujar Andi dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi mengatakan Bus Trans Sulsel beroperasi atas kerja sama Pemprov Sulsel, Perum Damri dan berbagai mitra strategis lainnya. Bus ini melayani dua koridor di kawasan Mamminasata yang sebelumnya sempat disubsidi Kemenhub.
Terdapat dua rute awal yang diluncurkan yakni, Koridor 1 meliputi rute Panakukkang Square-Pelabuhan Galesong Takalar. Sementara Koridor 2 meliputi rute Kampus Unhas Tamalanrea-Stasiun Kereta Api Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin.
"Insyaallah kita maksimalkan dulu wilayah Mamminasata. Setelah semuanya terkoneksi dengan baik, kita akan ekspansi ke kabupaten kota lain di Sulsel," ungkap Andi.
Sementara itu, Kepala Dishub Sulsel Andi Erwin Terwo menjelaskan Bus Trans Sulsel beroperasi setiap hari mulai pukul 05.30 hingga 21.00 WITA. Layanan ini dapat diakses secara gratis hingga Desember 2025 setelah Pemprov Sulsel memberikan subsidi sebesar Rp 16 miliar untuk operasionalnya.
Erwin menambahkan, sistem pembayaran Bus Trans Sulsel nantinya akan menggunakan metode tapping dengan kartu elektronik dan QRIS. Tarifnya juga masih dikaji bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel.
"Sekarang masih gratis, namun kami sedang menyiapkan sistem pembayaran non-tunai, termasuk QRIS, yang akan menjadi dasar pencatatan jumlah penumpang dan transaksi. Untuk tarif resmi, masih menunggu finalisasi bersama Bapenda karena harus ada aturan retribusinya," jelas Erwin.
Ia mengatakan pihaknya juga menyiapkan aplikasi mobile 'Bus Trans Sulsel'. Aplikasi ini nantinya dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait jadwal hingga rute Bus Trans Sulsel.
"Aplikasinya nanti akan memungkinkan penumpang untuk membeli dan mengisi saldo kartu elektronik langsung dari smartphone, jadwal dan posisi bus realtime dan kondisi trayek atau layanan via fitur feedback," paparnya.
Erwin mengatakan animo masyarakat terhadap Bus Trans Sulsel semakin meningkat. Dalam beberapa hari terakhir sejak diluncurkan, lonjakan jumlah penumpang bahkan mencapai 300% hingga 500% dibandingkan hari pertama.
"Lonjakan penumpang kemarin sangat drastis. Kemarin itu kenaikan sekitar 200%, dan di beberapa hari berikutnya bisa mencapai 500%. Ini menunjukkan minat masyarakat sangat tinggi terhadap Bus Trans ini," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Bus Trans Jateng Solo-Sukoharjo-Wonogiri Resmi Beroperasi':