Bediding adalah kondisi udara dingin yang menusuk dari malam hingga pagi hari di musim kemarau. Ini lazim terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi, seperti Dataran Tinggi Dieng, juga wilayah lainnya di Jawa, Bali, NTB, dan NTT.
Ada tiga faktor yang memengaruhi Bediding, yaitu:
- Langit cerah tanpa tutupan awan
- Panas yang dilepas dari permukaan bumi
- Kelembapan udara yang rendah
Pada skala lokal, langit cenderung cerah tanpa tutupan awan. Kondisi ini memungkinkan panas dari permukaan Bumi lepas dengan mudah ke atmosfer melalui radiasi.
Selain itu, kelembapan udara yang rendah saat kemarau mengakibatkan tidak adanya "selimut alami" yang menahan panas. Ini memperkuat pendinginan, membuat suhu udara turun drastis menjelang pagi.
Ada Pengaruh Angin Monsun Timur
Pada skala regional, musim kemarau dipengaruhi oleh Angin Monsun Timur yang berasal dari Australia. Angin ini membawa massa udara kering dan dingin sehingga memperkuat efek pendinginan suhu, khususnya di wilayah Indonesia bagian selatan.
Meski pagi terasa dingin, suhu pada siang hari lebih terik karena langit cerah memungkinkan radiasi matahari langsung memanaskan permukaan Bumi. Kondisi perbedaan suhu ini merupakan ciri khas musim kemarau.
Fenomena suhu dingin "Bediding" diperkirakan berlangsung hingga September 2025, seiring dengan masih berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah.
Imbauan BMKG
Bediding bukan fenomena berbahaya, tetapi masyarakat tetap perlu waspada. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan asupan nutrisi dan minuman hangat.
- Gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah akibat udara dingin.
- Pantau terus informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, atau aplikasi infoBMKG.
Selain itu, potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, tetap perlu diwaspadai, terutama di wilayah yang masih sering diguyur hujan.
Lihat juga Video 'Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng':
(kny/imk)