KPK Ungkap Sistem Teknologi Disiasati Pejabat agar 'Wani Piro'

KPK Ungkap Sistem Teknologi Disiasati Pejabat agar 'Wani Piro'

Adrial akbar - detikNews
Kamis, 10 Jul 2025 18:19 WIB
Wakil Ketua KPK Johanis dalam acara Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Kamis (10/7). (Adrial Akbar/detikcom)
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam acara Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Kamis (10/7). (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyinggung soal adanya penyelenggara negara yang menyiasati sistem teknologi yang ada di pemerintahan. Tanak menyebut tujuannya agar penyelenggara negara itu bisa bertemu langsung dengan masyarakat dan meminta imbalan.

Hal itu dikatakan Tanak dalam paparannya saat membuka acara Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Kamis (10/7/2025). Awalnya Tanak mengingatkan agar pemerintah daerah menjalankan tata kelola yang baik atau menerapkan prinsip good governance.

"Tata kelola pemerintahan harus bagus, good governance ini harus bagus. Tanpa pelayanan yang prima dari kita sebagai penyelenggara negara, kemungkinan negara kita tidak akan pernah makmur. Tapi sayang, banyak yang meremehkan tentang hal ini," kata Tanak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanak menjelaskan negara telah berusaha menggunakan teknologi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, menurutnya, masih ada saja petugas yang tidak memberikan pelayanan yang optimal.

"Tetapi ternyata aparat penyelenggara negara yang kurang beres, memberikan pelayanan yang tidak prima. Alasannya Wi-Fi mati, komputer kami lagi yang di-hack, dan sebagainya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Padahal, kata Tanak, hal itu dilakukan oleh oknum tersebut agar masyarakat yang datang bisa bertemu pegawai. Nantinya masyarakat yang datang ditagih 'wani piro' atau akan dimintai uang imbalan.

"Padahal maksudnya cuma apa? Supaya ingin masyarakat pencari keadilan ini datang mengurus administrasi harus bertemu dengan pegawai, apa maksudnya?" kata dia.

"Dengan datang ke kami selaku pelayan publik, masyarakat diharapkan akan mengeluarkan satu kata 'tolong'. Dengan kata tolong, artinya wani piro? Jawabannya lagi, wani piro? Kalau kamu tidak berani menyediakan buat saya, ini mohon maaf Akhirnya bertahun-tahunlah, sampai 12 tahun," tambahnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Para gubernur itu juga menandatangani komitmen antikorupsi.

Tonton juga Video: Pimpinan KPK Semprot Pejabat yang Mengeluh soal Gaji: Berhenti Saja!

(ial/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads