Iklan Parpol Dukung Foke Langgar Etika Komunikasi Politik

Iklan Parpol Dukung Foke Langgar Etika Komunikasi Politik

- detikNews
Selasa, 03 Jul 2007 11:14 WIB
Jakarta - Sejumlah iklan dukungan terhadap Fauzi Bowo (Foke) mulai bermunculan di stasiun televisi. Tidak hanya mewakili kelompok, parpol seperti PDIP dan Partai Damai Sejahtera (PDS) juga unjuk gigi. Iklan-iklan ini dinilai telah melanggar etika komunikasi politik.Pelanggaran itu ditegaskan pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada detikcom, Selasa (3/7/2007)."Telah terjadi pelanggaran etika komunikasi politik, khususnya dalam konteks iklan Foke," cetus Effendy.Pertama, beber dia, iklan yang menggunakan latar mantan Presiden RI Soekarno selaku proklamator. Iklan ini juga menampilkan putri sulung Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, yang mengajak warga Jakarta memilih Foke."Iklan itu memperdengarkan suara Bung Karno, Kami bangsa Indonesia.... Ini jelas blunder besar. Iklan itu seakan-akan mengatakan Soekarno hanya milik orang yang akan memilih Fauzi," tegasnya."Iklan itu juga seakan-akan mengatakan, kalau Anda cinta Soekarno, pilihkan Fauzi. Apakah Soekarno sebagai pendiri bangsa bukan milik Adang-Dani atau orang yang tidak mau memilih Fauzi?" imbuh Effendy.Padahal Soekarno sebagai Bapak Bangsa, kata dia, bukan milik siapa-siapa. "Nggak boleh itu, itu pelanggaran politik besar," tandasnya.Effendy juga menyoroti iklan Partai Damai Sejahtera (PDS) yang ujung-ujungnya mengatakan Jakarta Milik Semua, slogan yang jelas-jelas milik Foke."Iklan itu seakan-akan mengatakan kalau Anda (umat) Kristen, pilihlah Foke. Iklan-iklan ini bahaya! Jauh lebih bagus iklan yang menunjukkan fakta. Misalnya, Anda tidak beres mengurusi banjir.... Lebih bagus begini, asal ada fakta dan data," bebernya. Namun iklan PDS seolah-olah menggiring orang-orang yang akan ke gereja untuk memilih Foke dan yang tidak silakan pilih calon yang lain."Ini harus dijadikan diskusi. Karena melanggar etika, menyangkut seberapa besar moral publik. Iklan ini harus harus direvisi. Etika politik saya sebagai warga negara terganggu," cetus pengasuh acara newsdotcom di MetroTV ini. (umi/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads