Komisi X DPR Desak Investigasi Dugaan Joki Seleksi Masuk UI

Komisi X DPR Desak Investigasi Dugaan Joki Seleksi Masuk UI

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 30 Jun 2025 06:12 WIB
Ketua DPW PKB NTB yang juga anggota DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani saat ditemui di Mataram, Senin (10/6/2024).
Lalu Hadrian. (Helmy Akbar/detikBali)
Jakarta -

Pimpinan Komisi X DPR menyoroti kemunculan penawaran testimoni soal praktik perjokian Seleksi Masuk (Simak) Universitas Indonesia (UI). Komisi X DPR mendorong adanya investigasi untuk membongkar jaringan pelaku joki masuk perguruan tinggi.

"Terkait beredarnya informasi di media sosial yang menawarkan testimoni soal praktik perjokian pada Simak UI, atau praktik perjokian di perguruan tinggi manapun, saya menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam proses seleksinya," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian kepada wartawan, Senin (30/6/2025).

"Tentu praktik perjokian, tidak hanya merusak kredibilitas institusi pendidikan, tetapi juga merugikan calon mahasiswa yang berkompetisi secara jujur," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lalu, pendidikan harus menjadi ruang yang adil bagi semua peserta, dan mekanisme pengawasan untuk mencegah praktik perjokian harus berjalan optimal. Untuk mengungkap praktik tersebut dinilai perlu pengusutan.

"Kami mendukung langkah tegas UI, atau kampus manapun itu, untuk tidak mentolerir kecurangan apa pun, dan mendorong adanya investigasi mengungkap jaringan pelaku serta memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku, dan juga memastikan akuntabilitas proses seleksi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Lalu menilai dugaan kasus ini mengindikasikan adanya tekanan psikologis dan sistemik yang dihadapi calon mahasiswa. Sehingga mendorong sebagian pihak mencari jalan pintas melalui praktik perjokian.

"Terkait ini, saya juga mendorong perguruan tinggi dan pihak Kementerian pendidikan tinggi, untuk memperkuat pendampingan serta sosialisasi tentang pentingnya kejujuran akademik, sekaligus menyediakan mekanisme seleksi yang lebih inklusif dan adil,"

Kerja sama antara kampus, Kementerian Pendidikan Tinggi, dan aparat penegak hukum, dinilai Lalu sangat diperlukan untuk menindak tegas pelaku sekaligus memulihkan kepercayaan publik.

"Kami berharap kejadian ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola seleksi masuk PTN, sehingga meritokrasi dan integritas tetap menjadi fondasi utama pendidikan tinggi di Indonesia," imbuhnya.

Dilansir kantor berita Antara, Minggu (29/6), informasi praktik perjokian Simak UI beredar di media sosial. Dalam informasi itu disebutkan joki mematok tarif Rp 2-4 juta, tergantung bagian ujian mana yang ingin dijokikan.

Rangkaian seleksi Simak UI 2025 untuk S1, D3, dan D4 kini mencapai tahap ujian, yang dimulai sejak Sabtu (28/6) hingga hari ini. Hasil ujian Simak UI akan diumumkan paling lambat pada 11 Juli 2025.

Dimintai konfirmasi terpisah, Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Arie Afriansyah merespons perihal informasi viral itu. Arie menegaskan pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kecurangan dalam penyelenggaraan Simak UI.

"Kami tidak menoleransi segala bentuk kecurangan yang teridentifikasi, baik secara sistem maupun melalui catatan pengawas," kata Arie.

Lihat juga Video 'Panitia SNPMB Temukan 50 Peserta UTBK-SNBT Curang, 10 Joki Terlibat':

(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads