Program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat, akan segera meluncur pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Wakil Menteri Sosial RI (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan partisipasi semua pihak termasuk dunia usaha sangat dibutuhkan untuk menyukseskan upaya mengentaskan kemiskinan tersebut.
"Kalau bisa kita kolaborasikan antara negara dan sektor swasta, sekecil apapun kontribusinya, dampaknya akan luar biasa," ujar Agus Jabo, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).
Hal ini disampaikan Agus saat menerima audiensi Ketua Yayasan Amanah Bangun Negeri Zuraida Hamdie dan Ketua Umum Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut di kantor Kemensos, Jakarta, hari ini. Kepada para tamu yang hadir, Agus meyakinkan program Sekolah Rakyat tak hanya membuka akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, tapi juga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berangkat dari data orang tua siswa yang sudah pasti teridentifikasi di DTSEN. Anaknya disekolahkan, orang tua diberdayakan, dan rumahnya kita benahi. Kehidupannya kita perbaiki," urai Agus.
Dengan data tersebut, Agus menyoroti pentingnya sumbangsih dunia usaha untuk menyukseskan sekolah rakyat melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Agus menyampaikan saat ini lokasi 100 titik Sekolah Rakyat sedang difokuskan pada pemanfaatan aset milik Kemensos dengan target penerima manfaat tahap awal sekitar 9.755 siswa yang akan terus ditingkatkan secara bertahap.
Sedianya, seluruh siswa sekolah rakyat tahap pertama memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025 dan langsung tinggal di asrama yang sudah dilengkapi fasilitas mumpuni. Sementara 100 titik baru sesuai arahan Prabowo masih terus dimatangkan.
Agus berharap ke depan akan terbentuk ekosistem kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal dalam memberdayakan masyarakat miskin. Menurut Agus, program ini tidak bisa berjalan sendiri.
"Harus bareng-bareng, saling isi. Karena yang kita kejar bukan hanya target, tapi masa depan mereka," kata Agus.
Dengan tambahan ini Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat pada tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan. Ajakan kolaborasi untuk menyukseskan sekolah rakyat disambut positif Ketua Umum Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut.
Mahir menegaskan pihaknya siap untuk ikut serta mendukung program yang digagas langsung oleh presiden tersebut. Mahir mengatakan Forum CSR Indonesia bisa memfasilitasi mulai dari talkshow atau diskusi yang melibatkan dunia usaha, agar pemahaman tentang program seperti Sekolah Rakyat ini menyebar dengan baik dan membuka ruang kontribusi konkret.
Sementara itu, Zuraida Hamdie dari Yayasan Amanah Bangun Negeri juga menegaskan komitmen yayasannya untuk mendukung inisiatif yang berdampak langsung pada pengurangan angka kemiskinan. Menurut Zuraida, Yayasan Amanah Bangun Negeri siap ikut serta di dalam program besar ini, terutama di wilayah operasionalnya seperti Kalimantan Selatan.
Simak juga Video: Cerita Orang Tua soal Anaknya Lolos Masuk Sekolah Rakyat