Duduk Perkara Heboh MBG Dibagikan dalam Bentuk Bahan Mentah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 19 Jun 2025 06:08 WIB
Ilustrasi program makan bergizi gratis. (Getty Images/Hispanolistic)
Jakarta -

Heboh makan bergizi gratis (MBG) dibagikan dalam bentuk bahan mentah ke siswa di Tangerang Selatan. MBG berbahan mentah itu dibagikan ke sejumlah sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Simak duduk perkaranya.

Dirangkum detikcom, pembagian MBG berbahan mentah itu viral di media sosial X. Dalam foto yang diunggah, MBG berbahan mentah itu terdiri dari beras, ikan asin, telur puyuh, dan kacang tanah. Ada juga buah jeruk dan pisang.

Pembagian MBG berbahan mentah itu lantas diakui oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat. MBG itu dibagikan ke 18 sekolah di wilayah Kecamatan Ciputat Timur mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

Total yang dibagikan mencapai 4.075 siswa. Dengan rincian 230 siswa jenjang PAUD/TK, 2.427 untuk jenjang SD/MI, 261 untuk jenjang SMP/MTS dan 1.157 untuk jenjang SMA/SMK/ MA.

"Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," kata Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, A. Basiro dilansir Antara.

Alasan pembagian MBG berbahan mentah itu disebut karena penyesuaian kondisi sekolah yang saat ini class meeting atau menjelang libur. Basiro menyebut tujuan dibagikan dalam bentuk mentah ke siswa itu agar bisa dibawa ke rumah dan disimpan lebih lama.

"Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," ujarnya.

Pihaknya memastikan bahan pangan mentah yang didistribusikan ke siswa bukanlah bentuk makanan kemasan. Hal tersebut sebagai upaya menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisir konsumsi ultra-processed food.

Selain itu, kata Basiro, bahan makanan mentah yang diberikan nantinya agar bisa dimasak orang tua siswa di rumah, sesuai kebutuhan masing-masing siswa/siswi.

"Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami," ungkapnya.

"Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku, karena khawatir siswa lupa menyampaikan kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi," tambahnya.




(eva/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork