Ancaman Tegas Prabowo Tak Pandang Bulu ke Pejabat Tukang Tipu

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 02 Jun 2025 22:14 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Prabowo saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada seluruh pejabat RI tanpa pandang bulu. Prabowo meminta para pejabat yang melakukan penyelewengan untuk mundur sebelum diberhentikan.

Arahan itu disampaikan Prabowo dalam amanatnya dalam upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025). Prabowo menegaskan bahwa negara ini tidak bisa dipermainkan ataupun ditipu. Prabowo mengingatkan pejabat yang tak mampu bekerja agar mundur.

"Saya sekali lagi, mengimbau, mengajak mereka-mereka jangan menganggap negara ini tidak ada, jangan menganggap negara ini bisa dipermainkan, jangan menganggap NKRI bisa dibohongi, jangan menganggap NKRI bisa ditipu," tegas Prabowo.

Prabowo mengingatkan semua pemimpin lembaga membenahi diri. Ia tegas akan menindak siapa pun yang tidak mengerjakan tugas dengan baik.

"Untuk kesekian kali lagi di tempat yang bersejarah ini atas nama rakyat Indonesia, saya memperingati semua unsur di semua lembaga, segera benah diri, segera bersihkan diri, karena negara akan bertindak, negara kita kuat, mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana," ujarnya.

"Yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang, yang melanggar Undang-Undang Dasar akan kita tindak," imbuhnya.

Prabowo menginginkan kekayaan bangsa harus dinikmati seluruh rakyat. Ia meminta pejabat tidak lagi melakukan penyelewengan. Prabowo meminta pejabat yang tak mampu bekerja untuk mundur sebelum diberhentikan.

"Saudara sekalian, jangan Pancasila menjadi mantra jangan Pancasila menjadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar, kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati seluruh rakyat Indonesia, semua penyelewengan semua kebocoran harus berhenti, semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," ujarnya.

"Kekayaan kita sekali lagi, sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat," lanjutnya.




(eva/fas)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork