Bos Sawit Dibunuh di Riau, Jasad Hilang di Sungai

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 31 Mei 2025 07:15 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Tampang duo pegawai pembunuh bos sawit di Indragiri Hulu, Riau. (Foto: dok. Istimewa)
Indragiri Hulu -

Suyono, bos sawit di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, diduga dibunuh dan jasadnya dibuang ke sungai. Hingga kini, jasad pria berusia 67 tahun itu masih misterius.

Pembunuhan ini terbongkar setelah anak korban bernama Dwi Wahyuningsih (27) membuat laporan orang hilang pada 16 Mei 2025. Polsek Peranap yang menerima laporan tersebut melakukan penyelidikan.

Penyelidikan polisi dimulai dengan melakukan pencarian terhadap barang milik korban yang hilang. Hingga akhirnya polisi mendapatkan petunjuk bahwa sepeda motor, ponsel, serta barang milik korban yang lainnya telah dikuasai oleh seseorang.

Dari situlah korban diketahui telah dibunuh. Lantas bagaimana ceritanya pembunuhan ini bisa terungkap? Simak informasi selengkapnya, dirangkum detikcom, Sabtu (31/5/2025).

Suyono Dibunuh 2 Pegawainya

Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar mengungkap Suyono dibunuh pada Minggu (10/5/202). Suyono dibunuh dua orang pelaku yang tak lain adalah pegawainya sendiri.

"Korban adalah pemilik lahan sawit, juragan sawit lah istilahnya. Pelakunya dua orang itu pegawainya," kata Fahrian, dalam keterangannya, Rabu (29/5).

Kedua pelaku yakni laki-laki berinisial Ari Saputra (26) dan Viris Vavo (24). Ari ditangkap pada Selasa (28/5) saat berada di Pekanbaru, Riau, dan di hari yang sama, rekannya Viris ditangkap di kebun karet milik orang tuanya di Desa Seluna, Kecamatan Batang Peranap, Inhu.

Jasad Korban Dibuang ke Sungai

Ari dan Viris diinterogasi polisi. Keduanya mengakui telah membunuh Suyono, pada Minggu, 10 Mei 2025 dan jasadnya dibuang ke Sungai Indragiri.

Menurut pengakuan kedua tersangka, Suyono tewas setelah dihantam dengan balok kayu. Setelah itu jasad Suyono dimasukkan ke dalam karung bekas pupuk lalu dibuang ke Sungai Indragiri.

"Setelah memastikan korban tewas, kedua pelaku memasukkan jasadnya ke dalam karung lalu membuangnya ke Sungai Kuantan," ucapnya.

Polisi menemukan motor korban yang dijual kepada penadah di Tembilahan, Inhu. (Foto: dok. Polres Indragiri Hulu)

Motif Pegawai Bunuh Suyono

Hasil interogasi, keduanya mengakui secara bersama-sama membunuh Suyono. Kedua pelaku yang merupakan pegawai Suyono itu mengaku membunuh korban dengan alasan sakit hati.

"Alasannya sakit hati karena sering dimarahi," kata Kapolres Inhu AKBP Fahrian Siregar, saat dihubungi detikcom, Jumat (30/5).

Meski begitu, polisi masih terus mendalami keterangan kedua tersangka. Pasalnya, kedua pelaku juga menguasai harta korban usai membunuh dan membuang jasadnya ke Sungai Indragiri.

"Kami masih akan dalami terkait motifnya. Karena kalau sakit hati, kenapa sampai motor, ponsel korban juga diambil, berarti ada motif ekonomi juga," imbuhnya.

Tiga Penadah Motor Ditangkap

Selain menangkap dua eksekutor pembunuhan, polisi juga menangkap tiga orang penadah motor hasil curian.

"Tiga tersangka itu adalah penadah yang menampung motor hasil kejahatan," kata Fahrian.

Ketiganya yakni DI (37), SY (24) dan SZ (45). Mereka ditangkap karena menadah motor milik Suyono yang diambil oleh dua eksekutor setelah membunuh korban.

"Jadi mereka ini penadah. Motor korban dijual ke tiga orang ini, lompat-lompat sampai ke tiga orang," katanya.

Posisi terakhir motor korban ditemukan di Tembilahan, Kabupaten Inhu. Motor tersebut awalnya dijual oleh tersangka Ari sebesar Rp 6,5 juta kepada tersangka SZ.

"Tersangka SY mengaku membeli motor tersebut seharga Rp 6,5 juta untuk abangnya yang berinisial SZ," katanya.

Tersangka SY sendiri mengaku membeli motor tersebut setelah mendapatkan informasi dari tersangka DI. Yang mana, DI mengaku menerima keuntungan Rp 1,5 juta dari hasil penjualan motor tersebut.




(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork