Pungli Berkedok Ormas Hantui Pasar Kramat Jati

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Mei 2025 06:03 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Ilustrasi Kondisi los C Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang tidak layak dan dipenuhi PKL. (ANTARA/Handout/am.)
Jakarta -

Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dibuat resah dengan adanya pungutan liar (pungli) berkedok organisasi masyarakat (ormas). Sejumlah pedagang dimintai uang dengan alasan biaya sewa hingga 'keamanan'.

Bukan hanya dirasakan oleh pedagang resmi yang menempati los di dalam Pasar Induk Kramat Jati, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan pintu akses masuk ke Pasar Kramat Jati juga dibuat resah aksi oknum ormas yang memungut uang setiap hari.

Beberapa PKL mengaku dimintai uang hingga jutaan dalam satu bulan. Mereka diwajibkan membayar setoran dengan alasan supaya jualan mereka tidak 'diganggu'.

Pedagang Dimintai Uang

Salah satu pedagang bernama Riki (51) mengaku resah dengan ulah preman berkedok ormas ini. Pasalnya, pedagang resmi yang berjualan di dalam los Pasar Induk Kramat Jati diwajibkan membayar retribusi ke Perumda Pasar Jaya.

Mereka merasa keberatan dengan keberadaan PKL yang dilindungi oleh ormas. Riki menyebutkan keberadaan PKL tersebut mencapai ratusan dan sudah ada sejak puluhan tahun.

"Makanya, kami berharap revitalisasi dan penataan segera dilanjutkan dan ketika sudah rapi pasti akan lebih banyak lagi pembeli yang datang," kata Riki, dilansir Antara, Kamis (14/5).

Sementara itu, pedagang PKL juga merasa dirugikan dengan keberadaan ormas tersebut. Pasalnya, mereka harus membayar hingga jutaan rupiah agar lapak mereka tidak diusir.

"Setiap bulan itu harus membayar Rp 1 juta, tapi nanti setiap hari harus bayar juga uang harian Rp 20 ribu. Kalau tidak setor, ya nggak bakal boleh jualan di sini," kata Karsidi.

Kepala Keamanan Pasar Diintimidasi

Sementara itu, keberadaan ormas yang melakukan pungli juga dirasakan oleh sejumlah PKL. Bahkan, oknum ini sampai berani mengintimidasi kepala keamanan Pasar Induk Kramat Jati.

Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial. Dalam rekaman video tersebut, pria yang dinarasikan sebagai anggota ormas itu bersikap petantang-petenteng saat berada di hadapan umum.

Berdasarkan keterangan dalam video, pria yang diduga menjadi korban intimidasi ini merupakan seorang purnawirawan Polri berpangkat iptu. Dinarasikan purnawirawan Polri itu merupakan kepala keamanan Pasar Induk Kramat Jati.

"Benar sekali (purnawirawan Polri). Beliau kepala keamanan di Pasar Induk," kata Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (14/5).

"Sudah ditangkap oleh Ditreskrimum Polda," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dimintai konfirmasi.




(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork