Megawati: Tak Mudah Jadi Pemimpin Republik Loh, Bukan Presiden

Megawati: Tak Mudah Jadi Pemimpin Republik Loh, Bukan Presiden

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Rabu, 14 Mei 2025 14:48 WIB
Megawati Soekarnoputri di acara peluncuran buku β€˜Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)’
Megawati saat sambutan peluncuran buku di BRIN. (Kadek/detikcom)
Jakarta -

Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menilai tidak mudah menjadi pemimpin republik. Megawati menyebut pemimpin republik berbeda dengan Presiden.

"Loh mbok ya pemimpin republik itu harusnya tidak mudah menjadi pemimpin republik loh, bukan Presiden, beda," kata Mega dalam sambutan acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di BRIN, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Menurut Ketum PDIP itu, seorang pemimpin harus memperhatikan sekitar dan memiliki empati. Megawati mengatakan kerap menggunakan kecerdasan emosional untuk menilai seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau seorang pemimpin itu all around, keren, terus sudah begitu betul-betul punya empati. Makanya saya pakai emotional quotient, empati dia tuh kayak gimana, orang serakah atau tidak, itu ada yang namanya di itu emotional quotient. Saya bisa lihat kayak gini, gini," ujarnya.

"Oh itu ada yang tidak menghormati, tapi kan ini bukan kalangan saya, kalau di, maaf ya saya ketua partai jadi kalau di partai saya, oh kalau lihat gitu, nggak serius, tanya aja Pak (Yasonna) Laoly. Saya tunjuk out, gitu," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Mega melihat kurangnya kedisiplinan di Indonesia. Megawati tak melihat ada kedisiplinan yang diterapkan.

"Apa itu, itu pendidikan untuk apa, disiplin. Saya lihat kita kurang disiplinnya atau memformulasikan disiplin kayak apa saya nggak tahu itu nggak ada," imbuhnya.

Simak Video 'Megawati soal Kisruh Ijazah Palsu: Kok Susah Amat, Kalau Ada Kasih Saja':

(dek/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads