Ibu dan Pacarnya yang Aniaya Balita hingga Tewas Berprofesi sebagai Pengamen

Ibu dan Pacarnya yang Aniaya Balita hingga Tewas Berprofesi sebagai Pengamen

Taufiq Syarifudin - detikNews
Jumat, 09 Mei 2025 17:38 WIB
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih dan Kanit PPA AKP Citra Ayu. (Taufiq/detikcom)
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih dan Kanit PPA AKP Citra Ayu. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkap profesi ibu kandung inisial N dan sang pacar berinisial E yang diduga menganiaya anak perempuannya usia dua tahun hingga meninggal dunia. Keduanya berprofesi sebagai pengamen di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Kanit PPA Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu mengatakan, N dan keluarganya tidak memiliki rumah tetap. Mereka mengaku sehari-hari mengamen hingga menjual bunga mawar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Untuk lokasi tinggalnya, jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap. Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu. Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah," kata AKP Citra Ayu kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai sebelum diamankan dan diperiksa polisi, mereka tinggal di dekat underpass Blok M. Mereka sering berpindah karena tak memiliki rumah atau kontrakan.

"Terakhir ini sampai kejadian, mereka tinggal di bawah kolong jembatan, underpass Blok M itu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Citra mengungkap, N merupakan ibu kandung korban. Dia memiliki dua anak. Anaknya yang berusia lima tahun yang kini dititipkan di rumah aman dan anaknya yang berusia dua tahun menjadi korban penganiayaan.

"Mereka ini, jadi bapak kandungnya itu, mereka sudah pisah. Ibunya bawa kabur anaknya. Kemudian cowoknya ini, dia bukan suami juga karena tidak ada pernikahan, mungkin pacarnya atau bapak sambung," ungkapnya.

Polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan. Mereka masih mencari apa penyebab korban meninggal dunia.

"Jadi memang sudah sering melakukan kekerasan. Baik itu mencubit, memukul pakai gitar, menempeleng, menabok. Kemudian beberapa saksi ini memang sering melihat di tubuh korban ini, bahkan sebulan sebelum ini saksi memang sudah membawa korban ke puskesmas karena atas dasar kemanusiaan tidak tega," jelasnya.

Sebelumnya, polisi sempat mendapat keterangan jika terduga pelaku pernah mengaku kepada saksi bahwa luka di tubuh korban karena ulah kakaknya. Namun saksi merasa banyak kejanggalan.

"Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini? Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan lah. Jadi memang perbuatannya, tindakannya, walaupun masih belum kita ketahui pasti penyebab kematiannya apa, tapi memang sudah akumulatif tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kedua orang tersebut," ungkap dia.

Lihat juga Video 'Polisi Ungkap Kronologi Balita di Tangerang Tewas Dibakar Pacar Ibunya':

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads