Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ibnu Basuki Widodo menyoroti sejumlah kecurangan yang terjadi saat tes UTBK SNBT 2025. Ibnu mengatakan kecurangan tersebut merupakan tindakan koruptif.
"Ternyata telah ditemukan pada saat ujian masuk perguruan tinggi itu, adanya suatu kecurangan. Ini yang namanya koruptif, kecurangan, untuk melihat soal-soal, sehingga bisa dibaca oleh orang lain," kata Ibnu di gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Ibnu menyoroti temuan SNPMB soal peserta UTBK curang menggunakan kamera di kacamata hingga behel gigi, dan headset di telinga. Ibnu berharap kecurangan itu tidak terjadi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, dengan perkembangan teknologi yang bersifat antikoruptif, segera diatasi, dan semoga yang demikian itu tidak ada lagi, sehingga kecurangan-kecurangan di dalam masuk perguruan tinggi bisa dihindari atau diminimalisir," sebutnya.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok sebelumnya mengungkap ada sejumlah joki yang menggunakan foto dengan modifikasi AI dan diperuntukkan bagi beberapa peserta ujian.
"Jadi ada empat kartu peserta dengan satu foto yang tinggal dimainkan dengan AI, diubah-ubah tingkat kemiripannya," jelas Eduart dalam konferensi pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK SNBT Sesi 1 hingga Sesi 2 pada Selasa (28/4), dikutip dari detikEdu.
Eduart turut mengungkap ada peserta UTBK di Universitas Diponegoro (Undip) yang memasang kamera dan handphone pada ciput (dalaman jilbab). Transmitter-nya diduga dipasang dikuncir rambut dan alat bantu dengar dipasang di telinga.
Modus tersebut mirip dengan yang terjadi di Universitas Sumatera Utara (USU). Peserta curang memasang kamera di dua sisi kacamata. Di balik kamera tersebut terdapat mikrofon.
"Ini ditemukan karena laporan peserta di sampingnya. Jadi peserta di samping itu melaporkan ke pengawas ini kayaknya ada yang curang karena bisik-bisik," jelas Eduart.
Simak Video 'Sederet Fakta Kecurangan Peserta UTBK 2025':
(ial/rfs)