Siswa madrasah ibtidaiyah (setingkat SD) di Surabaya berinisial BAI (11) mengalami tulang retak setelah dibanting BAZ (33), pelatih tim futsal SD lawan. Orang tua korban telah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Ayah korban, Bambang Sri Mahendra, mengungkap korban harus menghindari aktivitas fisik berat selama 5-6 bulan karena tulang ekornya retak.
"Ini setelah dirontgen informasi yang kami terima dari dokter itu terjadi keretakan tulang ekor," ujar Bambang saat ditemui detikJatim di Polrestabes Surabaya, dilansir detikJatim, Senin (28/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menegaskan, akibat insiden dibanting oleh pelatih tim futsal lawan itu, aktivitas anaknya jadi terganggu. Anaknya terpaksa harus merelakan hobi berolahraga selama proses penyembuhan.
"Ya, ini mengganggu aktivitas kegiatan anak saya. Untuk bermain bola atau apa, ya sudah harus berhenti dulu lah," tuturnya.
Peristiwa itu terjadi dalam rangkaian kompetisi futsal tahunan yang diselenggarakan salah satu SMP di lapangan sekolah tersebut di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya, pada Minggu (27/4), pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan pengakuan korban, setelah dibanting ke lapangan, ia sempat tidak merasakan sakit apa pun. Dia bahkan masih bisa melanjutkan pertandingan berikutnya di babak final.
Tetapi rasa sakit kemudian datang usai semua pertandingan selesai dan korban menjalani rontgen di rumah sakit. Selain mengalami keretakan tulang ekor, punggung korban memar.
"Pas habis dirontgen itu baru kerasa (sakit) di sini (punggung)," katanya.
Korban pun tampak sedih karena insiden yang menimpanya hingga ia diharuskan istirahat selama beberapa bulan.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Lempar Anaknya ke Genangan Banjir, Ayah di Bekasi Jadi Tersangka