Pakar Nilai Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan Jadi Bukti Matahari Cuma Satu

Dwi Rahmawati - detikNews
Kamis, 24 Apr 2025 19:58 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menanggapi Presiden Prabowo Subianto yang mengutus empat orang, termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), untuk hadir di pemakaman pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus di Vatikan. Adi Prayitno menilai apa yang dilakukan Prabowo menepis adanya isu matahari kembar.

Adi Prayitno mulanya mengatakan penunjukan Jokowi sebagai utusan ke Vatikan menggambarkan hubungan kedua tokoh ini yang berlangsung baik. Ia menyebut ada persahabatan yang kuat antara dua tokoh ini.

"Tanda persahabatan yang sangat kuat antara Prabowo dan Jokowi. Diutusnya Jokowi atas nama mewakili pemerintah ke Vatikan jadi bukti sahih. Sekalipun banyak sekali spekulasi isu matahari kembar, sepertinya tak pengaruh apapun," kata Adi kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).

Adi mengatakan kedua langkah yang dilakukan Prabowo juga menepis adanya isu liar terkait matahari kembar. Hal itu membuktikan matahari hanya satu, yakni Prabowo Subianto.

"Bisa dibaca sebagai upaya untuk mengamputasi isu-isu liar soal matahari kembar yang selama ini berembus cukup kencang. Itu artinya, Prabowo dan Jokowi tetap solid dan kompak bekerjasama," ujar Adi Prayitno.

"Isu matahari kembar itu hanya spekulasi liar di luar, soalnya di dalam kompak-kompak saja. Sekaligus sebagai penegas mataharinya cuma satu, Prabowo," sambungnya.

Diketahui, sejumlah tokoh dari Indonesia diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri pemakaman pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus di Vatikan. Salah satu tokoh yang menjadi utusan Prabowo adalah Jokowi.

Tidak hanya Jokowi, Prabowo juga mengutus Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono (Tommy) untuk berangkat menghadiri pemakaman itu bersama Jokowi dan tokoh lainnya.

'Lihat juga Video Aria Bima soal Jokowi Diutus ke Pemakaman Paus: Kenapa Nggak Wapres?'




(dwr/isa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork