Mendikdasmen Ungkap Penyebab Ratusan Siswa SMP di Bali Tak Bisa Baca

Mendikdasmen Ungkap Penyebab Ratusan Siswa SMP di Bali Tak Bisa Baca

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 22 Apr 2025 20:30 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti seusai meresmikan Klinik Pratama KH Ahmad Dahlan milik PDM Kota Magelang, Jumat (13/3/2025).
Foto: Eko Susanto/detikJateng
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti merespons kabar ratusan siswa tingkat SMP di Buleleng, Bali, tak bisa membaca. Ia menyebut persentase siswa yang tidak bisa membaca tergolong kecil.

"Itu kami sudah komunikasi dengan Dinas Pendidikan di Buleleng. Jumlahnya itu ada sekitar 400 dari sekian puluh ribu murid, jadi presentasenya itu 0,0011% dan banyak mereka yang mengalami masalah itu," kata Mu'ti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Mu'ti mengatakan sebagian siswa tersebut tidak bisa membaca lantaran mengalami disleksia hingga berkebutuhan khusus. Selain itu, ada pula mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian dari anak-anak yang memang mengalami disleksia, anak-anak yang berkebutuhan khusus dan memang anak-anak dari keluarga yang kurang mendapatkan perhatian dengan baik. Sebagian karena ada alasan motivasi belajar yang rendah," ujar Mu'ti.

Dia menyebut pihakanya telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan wilayah setempat terkait hal tersebut. Nantinya, pendampingan terhadap siswa yang belum bisa membaca akan ditingkatkan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami sudah komunikasi dengan dinas pendidikan dan dinas pendidikan dan pihak terkait juga sudah membantu melayani murid-murid yang dianggap atau yang kemampuannya memang dianggap rendah. Dan karena itu maka langkah itu sudah ditindaklanjuti," ujarnya.

Adapun soal ratusan siswa SMP belum bisa membaca dengan lancar sebelumnya diungkapkan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng I Made Sedana. Berdasarkan data yang dihimpun dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Buleleng, terdapat sekitar 400-an siswa SMP yang kesulitan membaca.

Sedana mengatakan, faktor utama persoalan ini bisa terjadi karena kebijakan naik kelas otomatis atau program tuntas tanpa mengukur penguasaan kompetensi dasar siswa.

Lihat juga Video: Kata Pengamat Pendidikan soal Penyebab Siswa SD-SMP Belum Bisa Baca

(dwr/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads