Pramono Beri Teguran Keras ke Pelindo Imbas Macet Horor di Priok

Pramono Beri Teguran Keras ke Pelindo Imbas Macet Horor di Priok

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Sabtu, 19 Apr 2025 08:59 WIB
Jakarta -

Antrean kendaraan mengular terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakarta Utara), mengarah ke Pelabuhan Priok. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan peringatan keras kepada PT Pelindo dan operator Tanjung Priok.

"Pelindo secara resmi telah menyampaikan permintaan maaf kepada kita semua, tetapi bagi saya tidak cukup, sehingga saya sudah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk segera diselesaikan dan diberi peringatan sekeras-kerasnya kepada Tanjung Priok, Pelindo, dan operator yang ada di Tanjung Priok. Ini tidak boleh terjadi kembali," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Pramono juga meminta maaf kepada warga Jakarta yang terdampak peristiwa kemacetan horor yang melumpuhkan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4) malam itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mohon maaf atas kejadian yang terjadi di Tanjung Priok. Jalan tol, kemacetan yang luar biasa, dan berlangsung sampai hari ini, saat ini," ungkapnya.

Di sisi lain, Pramono sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo untuk mengetahui penyebab utama kemacetan panjang tersebut.

ADVERTISEMENT

"Penyebab utamanya adalah kapasitas yang hanya 2.500, dalam tiga hari ini dipaksakan untuk menyelesaikan 7.000 lebih truk per hour," ujarnya.

"Pemerintah Jakarta mendapatkan ekses dari kejadian itu yang luar biasa. Untuk itu, saya sudah meminta kepada jajaran Balai Kota untuk tidak terjadi lagi dan tidak mengizinkan kalau kemudian ada permintaan yang seperti ini," sambungnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Pelindo mengatakan kemacetan yang meluas ke mana-mana ini disebabkan adanya 3 kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

"Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal, yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu," ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo di kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).

"Ada tiga kapal yang sandar, itu nama kapalnya MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus, ini tiga kapal ini memang kapal yang harusnya yang dua itu datang minggu lalu, yang satunya lagi harusnya datang 24 jam sebelumnya," jelasnya.

Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya, kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

"Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini window sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya. Jadi total ini ada penambahan karena impact ada keterlambatan yang seharusnya minggu lalu," katanya.

(bel/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads