KAI Commuter Indonesia (KCI) menyampaikan adanya karakteristik penumpang KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek yang berbeda saat masa liburan Lebaran. KCI menyebut penumpang pada masa angkutan Lebaran ini mayoritas bukanlah pengguna sehari-hari KRL.
"Penumpang musiman yang mereka banyak di antaranya penumpang-penumpang baru. Kemudian apa yang dia bawa, apa yang dia diajak, biasanya juga sesuatu yang tidak terbiasa naik KRL, tidak terbiasa naik angkutan umum," tutur Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Broer Rizal di kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
Rizal mengatakan penumpang harian yang biasa menggunakan KRL relatif lebih sedikit pada masa Lebaran. Sebab, menurutnya, para penumpang KRL yang mayoritas pekerja di Ibu Kota justru mudik saat Lebaran.
"Kita melihat perilaku penumpang di wilayah Jabodetabek, saat long weekend, biasanya penumpang (rutin) Jabodetabek pulang kampung, sehingga Jakarta ini jadi relatif sedikit," ujarnya.
Menurut Rizal, fenomena ini memengaruhi kerja para petugas KRL di lapangan. Sebab, para penumpang musiman cenderung lebih banyak membutuhkan bantuan informasi, baik rute maupun arah masuk menuju peron.
"Contoh ada ibu-ibu, ada keluarga yang bawa anak kecilnya, yang ada bawa anak bayinya dan sebagainya. Mereka kadang-kadang sama sekali tidak atau jarang naik kereta atau bahkan baru sekali naik KRL," kata Rizal.
Rizal mengatakan penumpang baru lebih banyak membutuhkan tuntunan agar tidak salah arah. Hal itu membuat petugas harus memberikan layanan ekstra saat masa angkutan Lebaran.
"Biasanya mereka agak kebingungan, kalau nggak dituntun, kalau nggak diarahkan, kalau nggak dipandu, bisa-bisa kesasar. Nah itulah yang membutuhkan buat petugas harus lebih ekstra untuk melayani penumpang-penumpang di masa angkutan Lebaran," kata Rizal.
Lihat juga Video KCI: 5,3 Juta Orang Naik KRL di 5 Hari Awal Masa Mudik Lebaran
(fca/ygs)