Modus Ambil Darah, Dokter PPDS Unpad Bius Korban Pemerkosaan hingga Tak Sadar

Modus Ambil Darah, Dokter PPDS Unpad Bius Korban Pemerkosaan hingga Tak Sadar

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 09 Apr 2025 17:35 WIB
Ekspos kasus pelecehan seksual oleh residen anestesi.
Ekspose kasus pelecehan seksual oleh dokter residen anestesi di Bandung, Jawa Barat. (Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Priguna Anugerah P atau PAP harus mempertanggungjawabkan ulahnya yang memerkosa keluarga pasien di RSHS Bandung. Tersangka menyuntik korban hingga tak sadar lalu memerkosanya.

Priguna merupakan dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad). Kasus pelecehan seksual yang dilakukan pelaku dilaporkan oleh korban pada 18 Maret 2025.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan pelaku ditangkap anggota Ditreskrimum Polda Jabar di apartemennya di Kota Bandung pada 23 Maret 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk TKP di gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung. PAP adalah dokter pelajar dari salah satu universitas di Kabupaten Sumedang yang sedang mengambil spesialis anestesi di RSHS," kata Hendra dalam konferensi pers, dilansir detikJabar, Rabu (9/5/2025).

Sebelum melakukan aksi bejatnya, Priguna melakukan pengecekan darah kepada korban, yang merupakan anak salah satu pasien yang dirawat di RSHS.

ADVERTISEMENT

Menurut Hendra, tersangka meminta korban berinisial FH diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 pada pukul 01.00 WIB.

Setelah sampai di gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau. Pakaian korban diminta tersangka. Pada saat itu, tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.

"Kemudian Tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus. Setelah itu, Tersangka menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri," ungkapnya.

"Setelah sadar, korban diminta mengganti pakaian kembali. Setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa pada saat itu sudah pukul 04.00 WIB," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads