Pengakuan Prabowo soal Komunikasi Pemerintah Masih Kurang

Pengakuan Prabowo soal Komunikasi Pemerintah Masih Kurang

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Apr 2025 08:29 WIB
Prabowo Subianto dalam sesi tanya jawab sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).
Prabowo Subianto saat sarasehan ekonomi. (YouTube Sekretariat Presiden)

Prabowo Bicara Keteledoran

Permasalahan komunikasi pemerintah juga disampaikan Prabowo saat bicara terkait Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. Hasan yang memberikan pernyataan terkait teror kepala babi ke kantor Tempo untuk 'dimasak saja' dinilai teledor.

"Saya ingin jawab ya, benar sekali, saya akui bahwa 150 hari saya sendiri, menurut pendapat saya, saya yang bertanggung jawab, saya yang salah sebetulnya," kata Prabowo ketika bertemu dengan para pemimpin redaksi, seperti disiarkan detikcom di YouTube detikcom, Senin (7/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menjelaskan alasan dirinya yang salah terkait komunikasi pemerintah yang kurang baik. Mantan Danjen Kopassus itu mengaku fokus bekerja langsung menyelesaikan persoalan rakyat.

"Kenapa? Karena begitu kita dapat mandat, fokus saya, antusiasme saya, semangat saya, adalah bagaimana bisa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya delivered, orang lapar nggak bisa nunggu, anak-anak lapar nggak bisa nunggu, jadi fokus kita kerja, mungkin ada yang ngejek, tapi saya paham, etos. Saya bukan selalu bela Pak Jokowi, banyak orang yang jelek-jelekin, saya nggak tahu ya, pasti ada orang baik, ada orang yang tidak baik, ada kekurangan, tapi etos ya kita ingin kerja, kita ingin buktikan, kita ingin selesaikan," jelas Prabowo.

ADVERTISEMENT

"'Oh ada El Nino, ada La Nina, kekeringan, waspada, nanti gimana air', cari air, bikin tim, cari ahli, that's our focus on the first day, gimana kita menghemat, Menteri Keuangan, pelajari lagi pelajari lagi pelajari lagi, itu akhirnya tim saya semua kurang. Makanya kita waktu itu yakin, kalau kita bisa deliver dengan baik, cepet, kendalikan harga, ini, ini, ini, rakyat merasakan, mereka akan percaya sama kita," lanjut Prabowo.

Prabowo mengakui ternyata itu berdampak berkurangnya komunikasi jajarannya ke publik. Prabowo juga mengaku pendekatannya sekadar kerja dan bukti.

"Nah ternyata itu makanya saya anggap salah saya, saya tidak terlalu, kalau anda perhatikan, ke mana-mana saya pergi nggak ada wartawan yang embed sama saya, dan sebagainya, karena pendekatan saya waktu itu adalah kerja dan evidence. Kalau saya bisa bikin ini pasti orang bisa menilai objektif. Ternyata tidak seperti itu. Politik adalah persepsi. Ya kadang-kadang kekuatan tertentu, apapun yang kita buat pasti dinarasi tidak baik. Karena itu saya mau perbaiki itu," tutur dia.

Prabowo kemudian membahas terkait pernyataan Hasan Nasbi terkait teror kepada media Tempo. Prabowo menduga ada beberapa jajarannya yang kurang hati-hati dalam memberi pernyataan.

Prabowo mengaku kaget dan juga belum sempat menemui Hasan Nasbi setelah pernyataan 'kepala babi dimasak saja'. Namun Prabowo mengakui pernyataan Hasan Nasbi teledor.

"Ya saya nanti, saya belum ketemu sih sebetulnya setelah, saya juga kaget masalah kepala babi dan apa ya, itu juga saya kira gaya-gaya apa, taktik teknik gitu-gitu, bagi saya, saya kira yang lakukan ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana tidak baik. Menurut saya itu, tetapi benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau menyesal. Tapi ini alasan yang saya bisa kasih adalah mungkin karena baru dalam posisi, pemerintahan yang selalu disorot, jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana, atau dunia survei, atau dunia akademis, muncul di panggung publik, kurang cepat menyesuaikan. Menurut saya itu," sebut Prabowo.

Prabowo kembali mengakui dirinya yang salah terkait jajarannya tidak baik dalam berkomunikasi. Ketum Partai Gerindra itu menekankan fokusnya hanya bekerja memperbaiki masalah yang ada di Indonesia.

"Komunikasi kurang baik saya anggap saya yang bersalah, karena fokus kita deliver, deliver, kerja, rakyat nunggu, apa keputusan. 'Pak ini utang, utang lama, jadi nggak bisa pinjam lagi', selesaikan, hapus utang itu, akhirnya banyak masalah yang harus saya selesaikan. Jadi kita keluarkan keputusan-keputusan cepat, sehingga on the whole saya lihat saya cukup bangga dengan apa yang kita capai dalam 150 hari. Dan saya lihat dan yakini dalam 5, 6, 8 bulan ke depan kita akan buat langkah langkah fundamental, yang akan perkokoh ekonomi Indonesia," tutur Prabowo.

Simak Video 'Prabowo Singgung Birokrasi di RI: Nggak Ada Lagi Pertek-pertek!':


(rfs/whn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads