Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang dinilai telah mempersiapkan dengan matang pengamanan dan kelancaran arus Mudik Lebaran 2025. Keberhasilan mudik ini merupakan hasil sinergi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan serta stakeholders lainnya.
"Menurut saya, situasi mudik tahun terkondisikan dengan baik. Jika kita melihat secara kuantitatif, jumlah pemudik yang mencapai 146 juta jiwa adalah angka yang signifikan. Sehingga, menciptakan suasana mudik yang tepat tentu bukan perkara mudah," sebut Ketua Umum PP Hima Persis, Ilham Nurhidayatuloh, dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/4/2025).
Dia berpendapat kualitas dan kuantitas transportasi publik yang melayani pemudik pun meningkat. "Menurut hemat saya, kinerja Presiden Prabowo dan jajarannya serta kepolisian yang dipimpin Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam cipta kondisi mudik ini patut diapresiasi. Seperti halnya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas tranportasi publik," sambung Ilham.
Ilham mengatakan strategi dan langkah yang tepat menjadi kunci keberhasilan Mudik Lebaran 2025. Adanya teknologi digital juga membuat strategi menjadi efektif.
"Begitu juga langkah dan strategi yang tepat, serta adaptasi teknologi terkini oleh kepolisian telah dirasakan efektivitasnya. Rekayasa lalu lintas yang efektif dengan sistem one way dan contraflow yang diterapkan secara situasional, berhasil mengurai kepadatan kendaraan," ungkap Ilham.
Dengan teknologi canggih yang mampu memantau volume kendaraan secara real time, Ilham menuturkan, petugas dapat menginformasikan kondisi lalu lintas secara akurat kepada masyarakat.
"Teknologi canggih yang digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time juga berperan penting dalam memberikan informasi akurat kepada para pemudik," tutur dia.
Dia lalu mengapresias masyarakat yang telah tertib berlalu lintas. Ilham mengatakan tingkat kepatuhan pengendara meningkat.
"Tak hanya itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas juga meningkat. Kalau yang saya amati, sejauh ini tingkat kepatuhan pengendara pada aturan lalu lintas serta kesadaran untuk mengikuti arahan petugas cukup baik. Sehingga, angka kecelakaan dapat ditekan," jelas dia.
"Kondisi infastruktur jalan juga terus ditingkatkan, serta fasilitas pendukung seperti rest area yang nyaman dan posko kesehatan yang siaga juga memberikan rasa aman bagi para pemudik," tambah dia.
Terakhir, Ilham menyebut waktu tempuh menjadi lebih singkat. Serta tingkat stress pemudik menurun.
"Hasilnya, waktu tempuh perjalanan mudik dan arus balik menjadi lebih singkat, tingkat stres pemudik menurun, dan aktivitas ekonomi di daerah tujuan mudik meningkat. Lebaran 2025 menjadi bukti nyata bahwa dengan perencanaan yang baik dan kerja sama semua pihak, perjalanan mudik yang aman dan nyaman dapat diwujudkan," pungkas dia.
Berdasarkan data Korlantas Polri, secara nasional angka kecelakaan turun sampai 30 persen dibanding tahun lalu. Penurunan angka ini berkat kontribusi petugas yang mengamankan jalur selama periode operasi, juga kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas kian meningkat.
Dari sisi petugas kepolisian, keberhasilan penanganan mudik ini terkait erat dengan skema rekayasa lalu lintas yang dikendalikan secara terpusat. Rekayasa itu antara lain dengan penggunaan sistem ganjil genap, contraflow, one way lokal hingga one way nasional. Operasi ini didukung peralatan mutakhir seperti monitoring CCTV, body worn camera, algoritma road safety, e-Turjawali, GPS ranmor Korlantas, Jasamarga integrated digital map hingga integrated road safety management system.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan, bahwa selain arus mudik, jajaran juga mengamankan dan mengelola kepadatan di lokasi-lokasi wisata. Hal itu disampaikan Jenderal Sigit saat mengecek jalur mudik Trans Jawa.
"Kemudian juga pasca dari kegiatan mudik ada 227 objek wisata yang harus dijaga dan diamankan karena itu juga menjadi tempat tujuan wisata," kata ujar Jenderal Sigit di Tol Kalikangkung Km 414, Jumat (28/3).
Tak hanya urusan mudik, Jenderal Sigit juga sebelumnya meminta jajaran untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) sesuai dengan aturan. Jenderal Sigit menegaskan Polri akan mengambil tindakan jika ada pihak yang memainkan harga bahan pokok memanfaatkan momentum Ramadan.
"Terkait harga sembilan bahan pokok selama bulan Ramadan di pengecer atau di pasar tradisional, harga harus sesuai HET (harga eceran tertinggi). Besok saya akan turunkan anggota di lapangan untuk mengontrol, kalau ada yang harganya melebihi HET akan kita telusuri penyebabnya ada di mana," ujar Sigit seusai rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Untuk pengendalian harga pangan, jajaran Polri melakukan sejumlah langkah yakni:
1. Melakukan monitoring harga melalui aplikasi Satgas Pangan Polri, PIHPS, SP2KP Kemendag, Panel Harga BAPANAS secara realtime.
2. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan stok
3. Melakukan pengecekan ke produsen barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting), dan tempat penyimpanan (cold storage)
4. Melakukan pengecekan langsung ke pasar tradisional dan retail modern untuk mengetahui stok, harga dan ketersediaan bahan pokok
5. Melakukan operasi pasar dengan menggelar Gerakan Pasar Murah
6. Memastikan kelancaran distribusi bapokting.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan stok bapokting, Satgas Pangan Polri menemukan menonjol yakni MinyaKita yang isinya tak sesuai ukuran kemasan. Temuan ini telah diproses secara hukum.
Simak juga Video Prabowo Apresiasi Mudik Lebaran 2025 Lancar: Kecelakaan Turun 30%
(aud/fjp)