Ada yang menarik perhatian publik dari Lebaran Didit Hediprasetyo kali ini. Putra Presiden Prabowo Subianto itu melakukan safari Lebaran dengan tokoh-tokoh besar.
Didit mengunjungi kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada hari yang sama. Hal ini pun mendapat pujian dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Halalbihalal dengan Mega dan Jokowi
Di hari Lebaran, Didit sempat mendampingi Prabowo saat open house di Istana Kepresidenan Jakarta. Didit berada di samping Prabowo menyalami para pejabat negara, dubes dan tokoh-tokoh yang datang.
Setelah itu, Didit tampak menyambangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) pada siang hari. Didit mengenakan baju koko dan peci hitam.
Didit pun sempat berselfie dengan Megawati. Ia juga berfoto dengan Puan dan Pinka Haprani dalam kesempatan itu.
Setelah berkunjung ke kediaman Megawati, Didit bertolak ke Solo, Jawa Tengah. Didit tampak memakai memakai kemeja bunga-bunga berwana biru dengan memakai peci hitam.
"Sore semua, selamat Hari Raya Idul Fitri," sapa Didit setiba di rumah Jokowi, Senin (31/3/2025) sore.
Pertemuan Didit Prabowo dan Jokowi hanya berlangsung singkat, sekitar 45 menit. Didit lantas meninggalkan Sumber sekitar pukul 16.12 WIB.
Didit enggan menjawab saat ditanya mengenai pertemuan dengan Jokowi. Ia juga bungkam kala ditanya soal kedatangan ke rumah Megawati sebelum ke rumah Jokowi.
"Selamat Idul Fitri. (Sebelumnya ke Bu Megawati lalu ke Pak Jokowi, ada perintah dari Bapak) Selamat Idul Fitri," katanya usai bertamu ke Jokowi di Sumber, Banjarsari, Senin (31/3/2025).
Dinilai Replika Politik Prabowo
Safari Didit ke tokoh-tokoh besar ini pun dinilai sebagai replika politik Prabowo yang hendak menjaga hubungan dengan semua pihak.
"Didit adalah replika politik Prabowo. Safari ke Jokowi dan Mega tentu sebagai upaya merawat silaturahmi politik sekaligus menjaga keseimbangan politik antara Teuku Umar dan Solo," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada wartawan, Selasa (1/4).
Menurut Adi, Prabowo melalui Didit ingin menunjukkan ke publik bahwa dirinya adalah presiden yang bersahabat dengan presiden-presiden terdahulu. Dia menyebut Prabowo ingin menunjukkan ke publik bahwa hubungannya dengan Mega tak ada masalah.
"Apa pun judulnya tentu tak mudah menjaga keseimbangan politik antara Jokowi dan Mega mengingat kedua sosok ini sedang berkonflik serius," kata dia.
"Meski Prabowo terlihat sangat memuliakan Jokowi, tapi Prabowo juga ingin tunjukkan ke publik bahwa hubungannya dengan Mega juga sangat baik-baik saja," imbuhnya.
Adi menilai diutusnya Didit oleh Prabowo untuk menemui tokoh-tokoh besar menjadi pemandangan yang menarik. Didit dinilai kini mulai masuk dalam urusan politik meski ia tidak menjabat posisi politik tertentu.
"Yang menarik adalah sosok Didit yang dinilai sebagai duplikat Prabowo dalam komunikasi politik dengan elite-elite kunci. Apa pun judulnya publik melihat Didit adalah Prabowo yunior di mana setiap gestur politik dan perilaku politiknya pasti diidentikkan dengan Prabowo," kata dia.
"Secara perlahan Didit mulai terlihat terlibat dalam urusan politik dengan membangun jembatan komunikasi politik dengan berbagai elite kunci di negara ini. Tentu ini bagus, posisi Didit yang tak menjabat posisi politik apa pun di negara ini justru membuat publik respect. Meski begitu, fungsi Didit sangat vital dalam membangun pesan komunikasi politik istana ke berbagai elite," katanya.
(fca/fca)