Inu Kencana Siap Hadapi Kasus Hukum 'IPDN Undercover'

Inu Kencana Siap Hadapi Kasus Hukum 'IPDN Undercover'

- detikNews
Jumat, 25 Mei 2007 09:48 WIB
Jakarta - Inu Kencana, dosen IPDN yang terkenal vokal, mengaku siap menghadapi rencana praja dan rekan sesama dosen yang akan melaporannya ke Polda Jawa Barat terkait buku "IPDN Undercover".Buku yang dirilis Inu itu membeberkan borok di sekolah yang bernaung di bawah Depdagri tersebut, termasuk budaya seks bebas."Saya siap. Apapun yang terjadi saya siap. Bagus itu, buku saya kan bisa makin laris," seloroh Inu saat dihubungi detikcom, Jumat (25/5/2007).Inu dianggap telah mencemarkan nama baik sejumlah praja dan dosen, karena membeberkan prilaku mereka di buku tersebut. Penelitian Inu dinilai tidak sesuai fakta. Misalnya, bagian yang menyebutkan 90 persen praja IPDN terlibat seks bebas."Siapa yang bilang. Saya nggak nulis 90 persen. Kalau ada dosen yang marah, ya bagaimana lagi. Memang kejadiannya seperti itu, apa saya harus muat fotonya," cetus Inu.Inu mengaku sengaja tidak memuat foto sang dosen yang terlibat skandal seks. Itu semata-mata untuk tidak membuat sang dosen semakin malu. Apalagi foto yang dimilikinya benar-benar foto asli, bukan rekayasa."Yang dosen ini sebetulnya sudah ngaku dulu. Itu kan sudah terjadi lama, tapi dia sekarang diangkat jadi pejabat. Mengapa? Ini sengaja untuk menutup-nutupi kondisi yang terjadi," imbuh Inu yang mengaku mengumpulkan dana untuk bukunya selama 18 tahun. Sejak dia mengajar di kampus itu.Tidak hanya itu, imbuh Inu, banyak juga praja nindya yang menggugurkan kandungannya di barak. Kejadiannya lebih dari satu kali."Sekarang dia mengaku wanita baik-baik. Kalau dia wanita baik-baik, kenapa dia mengugurkan kandungannya. Apakah kalau dia bersetubuh dengan pacarnya, tetap dikatakan wanita baik-baik," beber Inu.Pelaku aborsi, imbuh Inu, berinisial L. Saat kejadian dia diantar temannya ke Kamar Sakit Antar (KSA), rumah sakit yang berada di kompleks IPDN."Ini kan artinya mereka juga pada tahu kondisi yang terjadi. Temannya itu tahu betul ada skandal seks yang membuatnya hamil," ujar dia.Ada lagi pengguguran kandungan yang dilakukan seorang nindya berinisial DS di sebuah klinik di daerah Cileungi. Belum lagi kasus pemerkosaan praja AG terhadap nindya RY. "Semua tahu itu. Loh kok mau somasi. Masak ini mau ditutup-tutupi," tegas Inu.Soal istilah nindya praja yang bispak alias bisa dipakai, imbuh Inu, bukan mengada-ada. "Sekali lagi, kalau sudah pacaran kemudian bersetubuh, apa kemudian pantas. Tidak dong! Makanya harus ada tes virgin," cetus dia."Jadi kalau mereka mau somasi, wah itu mah buka borok sendiri. Dosen E itu, dari dulu itu terkenal suka ngejar-ngejar laki-laki. Saya punya setumpuk bukti," ujar dia.Bukti kebobrokan praja dan dosen IPDN, kata dia, sudah sampai ke tangan kapolri, presiden dan DPR. (umi/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads