Presiden Prabowo Subianto mengungkap potensi penerimaan zakat mencapai Rp 327 triliun per tahun. Menurutnya, hal itu bisa menghilangkan kemiskinan ekstrem.
"Tadi dilaporkan bahwa potensi kita masih banyak masih sangat besar yaitu Rp 327 triliun penerimaan tahun ini Rp 41 triliun dalam perhitungan kita," kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara penyerahan zakat ke Baznas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2024).
"Kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp 30 triliun, bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Prabowo lalu mengingatkan agar pengelolaan zakat dilakukan transparan dan efektif. Ia meminta penyaluran zakat harus tepat sasaran.
"Pekerjaan pemerintahan kita harus transparan, harus efektif, harus sampai ke mereka yang membutuhkan, harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya," ujarnya.
Prabowo mengajak masyarakat untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan dengan berzakat dan berinfak. Menurutnya, zakat sekaligus bentuk memperdalam rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT.
"Mari kita berdoa buat mereka, mari kita ulurkan tangan buat mereka, salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah, dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT. Atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita," ujarnya.
Dengan berzakat, kata Prabowo, semua pihak dapat berbagi dengan sesama menolong kaum duafa, meringankan beban hidup masyarakat yang kurang mampu dan menghindarkan hidup dari sifat kikir.
"Berzakat cerminan sikap gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial, zakat adalah manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan. Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadan kita serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
Simak juga Video 'Baznas Tetapkan Nilai Zakat Fitrah untuk Warga Jabodetabek':
(eva/jbr)