Jasa travel kerap dipakai masyarakat untuk pulang ke kampung halaman saat mudik Lebaran tiba. Saat permintaan membludak, travel ilegal atau travel gelap acap kali muncul memanfaatkan momentum.
Kasus kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada mudik Lebaran tahun lalu menyisakan evaluasi mendalam. Kecelakaan itu melibatkan travel ilegal dan menewaskan 12 orang penumpang. Polda Metro Jaya kini memiliki siasat baru dalam mengantisipasi keberadaan travel gelap di mudik Lebaran 2025.
Polda Metro Jaya akan memantau travel gelap menjelang mudik Lebaran tahun ini. Polisi menegaskan akan menindak travel gelap yang ngotot beroperasi saat Lebaran nanti.
"Ya tentunya akan kami berikan tindakan. Namun kami lihat eskalasinya seperti apa. Kalau sebisa mungkin akan kami berikan teguran-teguran. Namun. kalau sifatnya perlu dilakukan tindakan tegas, kita lakukan tindakan tegas," kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
Argo menjelaskan modus travel gelap biasanya mengumpulkan para penumpang melalui media sosial. Percakapan antara mereka pun berlanjut ke grup WhatsApp untuk melakukan penjemputan nantinya.
"Jadi memang, travel gelap ini, mereka operasinya itu kebanyakan melalui grup chat. Jadi, WhatsApp, mengumpulkan dulu para penumpang, kemudian dari media sosial. Nah, nanti janjian di suatu tempat. Jadi memang parsial, tidak menggunakan perusahaan-perusahaan yang sifatnya besar. Makannya dibilangnya travel gelap, seperti itu," jelasnya.
(ygs/ygs)