Memasuki seminggu Ramadan, porter-porter di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku sepi order dari pengunjung Pasar Tanah Abang. Mereka mengatakan kali ini lebih sepi dibandingkan sebelum puasa Ramadan tiba.
Porter di Pasar Tanah Abang memakai kaus berwarna merah dengan tulisan 'porter' di bagian belakang. Pantauan detikcom, Sabtu (8/3/2025) siang di pintu masuk barat Blok B Pasar Tanah Abang, terlihat para porter terus menolehkan kepala ke kanan dan kiri.
Mereka mencari pengunjung Pasar Tanah Abang yang hendak menggunakan jasa panggulnya. Sesekali mereka berjongkok di depan pintu menunggu pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Order Lebih Ramai Sebelum Puasa
Salah satu porter Pasar Tanah Abang, Idris (45), mengatakan sudah seminggu puasa ini jasa panggulnya sepi. Ia mengatakan lebih ramai seminggu sebelum Ramadan.
"Ramainya sebelum puasa. (Sekarang) belum, ini lagi sepi. Iya, sudah seminggu (sepi), itu lihat porter pada nganggur semua," kata Idris.
![]() |
Idris mengatakan, sebelum puasa, penghasilannya sehari bisa mencapai Rp 200-300 ribu. Namun, saat sepi seperti ini, ia hanya mampu memenuhi kebutuhan makanannya.
"Kadang-kadang, tergantung banyak kerjaannya, ada Rp 200-300 ribu kadang-kadang kalau lagi banyak-banyaknya. Sekarang pas puasa gini, udah seminggu ini (sepi), paling dapet makan doang," tuturnya.
Baca berita di halaman selanjutnya.
Berharap Pasar Tanah Abang Lebih Ramai Lagi
Porter lainnya, Mulyadi (39), mengatakan biasanya ada orderan panggul dari toko-toko untuk membawa barang ke ekspedisi pengangkutan. Namun, selama seminggu puasa, belum ada lagi toko-toko yang menggunakan jasa panggulnya.
"Ya kayak customer, terus ada langganan juga toko-toko suruh ngirim ke ekspedisi gitu. Menurut saya, saat ini kiriman ke ekspedisi sudah jarang. Biasanya toko-toko pada minta tolong, ini udah nggak, nggak ngirim-ngirim," ucap Mulyadi.
Mulyadi berharap, pada minggu kedua hingga ketiga puasa, Pasar Tanah Abang lebih ramai. Ia mengatakan terdapat kebutuhan Ramadan yang harus ia penuhi.
"Mungkin insyaallah minggu ke depannya, minggu keduanya kita harapkan yang lebih ramai gitu daripada minggu ini," kata Mulyadi.
"Apalagi kan mau Lebaran begini, kita kebutuhan makin banyak, anak istri belum beli baju Lebaran, belum beli daging, pusing," imbuhnya.